Pada bulan lalu, Gunung Ruang mengalami letusan yang spektakuler dan terus mengeluarkan abu yang membuat bandara di sekitarnya harus ditutup dan penerbangan dibatalkan.
Sebanyak 10.000 penduduk Pulau Ruang saat ini sedang dipindahkan secara permanen ke Bolaang Mongondow di Pulau Sulawesi Utara, sekitar 40 kilometer jauhnya. Pemindahan ini dilaporkan oleh surat kabar Tempo, merujuk pada pernyataan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono, menyusul kesepakatan dalam pertemuan Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Muhadjir Effendy, yang dikutip oleh Tempo pada hari Jumat, pemerintah akan membangun rumah sederhana namun permanen di daerah Bolaang Mongondow untuk para penduduk yang relokasi.
Setelah evakuasi selesai, pemerintah berencana menetapkan Pulau Ruang sebagai situs konservasi.
Otoritas telah mengeluarkan status darurat hingga 14 Mei, mengingatkan adanya potensi tsunami apabila bagian dari gunung berapi tersebut ambruk akibat letusan.
Indonesia, yang memiliki populasi lebih dari 270 juta jiwa, terletak di “Cincin Api” – serangkaian garis sesar seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik – dan memiliki lebih dari 100 gunung berapi aktif yang tersebar di ribuan pulau, termasuk tujuan wisata populer.
Pada tahun 2017, sekitar 40.000 orang dievakuasi dari desa-desa di sekitar Gunung Agung di Bali ketika gunung tersebut meletus, yang menyebabkan penurunan sementara dalam pariwisata dan kerugian sekitar 1 miliar dolar AS.
Pemindahan ini bukan hanya upaya mitigasi bencana, tetapi juga langkah proaktif dalam mengelola risiko bencana alam di Indonesia, mengingat letusan gunung berapi di masa lalu telah menunjukkan betapa pentingnya reaksi cepat dan persiapan yang matang. Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa semua warga yang terdampak mendapatkan akses ke tempat tinggal yang aman dan layak, serta dukungan untuk memulai kehidupan baru mereka di Bolaang Mongondow dengan segala fasilitas yang diperlukan untuk rehabilitasi jangka panjang.