Keamanan Donald Trump diperketat setelah menerima ancaman pembunuhan dari Iran

Rabu, 17 Juli 2024 – 21:23 WIB

Washington – Dinas Rahasia AS telah meningkatkan keamanan bagi Donald Trump setelah pihak berwenang mengetahui rencana pembunuhan mantan presiden AS.

Baca juga:

Kebocoran data menjadi fokusnya, ingatlah hal ini saat berinvestasi di pasar modal

CNN melaporkan bahwa para pejabat AS telah menerima informasi intelijen dari sebuah sumber tentang rencana Teheran untuk menargetkan Donald Trump, yang meningkatkan dukungan terhadap calon presiden dari Partai Republik. Media Amerika lainnya juga memberitakan rencana tersebut.

Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump setelah penembakan

Baca juga:

Pengacara terpidana kasus Vina mengatakan, laporan terhadap Inspektur Rudiana sudah diterima Barescream.

Namun plot tersebut tidak ada hubungannya dengan penembakan pada rapat umum Trump di Butler, Pennsylvania, di mana pria bersenjata Thomas Matthew Crooks menembaki Trump.

Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan mereka telah memantau ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun ketika Teheran berusaha membalas dendam atas pembunuhan Qassem Soleimani, komandan Korps Garda Revolusi Islam pada tahun 2020.

Baca juga:

Iran menyangkal niat membunuh Donald Trump

Juru Bicara Adrienne Watson mengatakan dalam pernyataan yang dikutip The Sundaily, Rabu 17 Juli 2024: “Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan dalam negeri sebagai prioritas tertinggi.”

Selain itu, berdasarkan hasil penyidikan penembakan Trump pada Sabtu, 13 Juli 2024, belum ditemukan adanya keterkaitan antara pelaku penembakan dengan rekan atau konspirator baik asing maupun dalam negeri.

Di sisi lain, juru bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi, mengatakan mereka dan lembaga lainnya terus mempelajari potensi ancaman baru dan akan mengambil langkah untuk menyesuaikan barisan jika diperlukan.

“Kami tidak dapat mengomentari ancaman spesifik apa pun selain mengatakan bahwa Dinas Rahasia menanggapi ancaman tersebut dengan serius dan akan merespons dengan tepat,” kata Guglielmi dalam sebuah pernyataan.

Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump.

Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump.

Laporan tersebut muncul ketika Dinas Rahasia menghadapi pertanyaan mendalam mengenai penembakan Butler tentang bagaimana seorang pria bersenjata dapat menembaki Trump dari atap terbuka yang jaraknya hampir 150 meter (500 kaki).

Halaman selanjutnya

Di sisi lain, juru bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi, mengatakan mereka dan lembaga lainnya terus mempelajari potensi ancaman baru dan akan mengambil langkah untuk menyesuaikan barisan jika diperlukan.

Halaman selanjutnya



Sumber