Jumat, 19 Juli 2024 – 07:20 WIB
Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodeweik F. Paulus mengatakan nasib Yusuf Hamka akan ditentukan pada pencalonannya sebagai gubernur atau wakil gubernur dalam sebulan ke depan.
Baca juga:
Golkar memerintahkan Yusuf Hamka mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta setelah bertemu dengan Keisang
“Sekarang kita punya waktu satu bulan, sepuluh hari ke depan kita lihat bagaimana pemeriksaan terhadap Yusuf Hamka atau Baba Alun,” kata Lodeweik saat ditemui di Markas Besar Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis, 18 Juli 2024.
Lodewijk menjelaskan, surat instruksi tersebut mengharuskan Yusuf Hamka membangun koalisi yang akan menjadi kekuatan politik dalam perebutan kursi gubernur Jakarta.
Baca juga:
Program Berani Sehat Berani Cerdas Anwar Hafid penting bagi masyarakat Sulteng
Tak hanya Yusuf Hamka yang diinstruksikan untuk mencari calon gubernur atau wakil gubernur yang dianggap layak untuk perusahaannya.
Baca juga:
Golkar memberi sinyal Ahmad Lutfi akan berpasangan dengan Kaisang di Pilgub Jateng
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmed Doli Kurnia mengatakan, dalam sebulan ke depan, Golkar akan menilai capaian jaringan riset dan koalisi yang digagas Yusuf Hamka.
Jika Golkar dinilai layak, partai akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) bahwa Yusuf Khamka sah menjadi calon Golkar.
“Nah, nggak dapat apa-apa, nggak jadi calon ya,” kata Dolly.
Bahkan, tak menutup kemungkinan pihaknya akan memberikan instruksi kepada sosok-sosok yang dinilai layak dicalonkan Golkar.
Bisa saja (memberi surat instruksi kepada calon lain), tapi selama ini kalau Golkar memberi surat instruksi, biasanya hanya perintah, katanya.
Di sana, usai menerima surat instruksi tersebut, Yusuf Hamka mengaku kaget menerima dua pesanan tersebut. Ia menilai, tugas yang ia persiapkan sebagai calon atau calon wakil kepala daerah merupakan tugas berat.
Yusuf Hamka ketika ditanya jawabannya terkait pengangkatan Golkar, berkata kepadanya: “Insya Allah yang berat menjadi ringan. Namun jika Allah tidak menghendaki, yang ringan menjadi berat.”
Soal calon yang dianggapnya bisa menjadi pasangannya, Yusuf Hamka mengaku cocok dengan semua orang.
Katanya: “Saya bisa jadi wakil Mas Kaisang, saya bisa jadi wakil Pak Ahok, saya bisa jadi wakil Pak Anies, siapa pun. Sebenarnya kalau Pak Ridwan Kamil mau, saya bisa beradaptasi. Saya tidak masalah. .” (semut)
Halaman selanjutnya
Sumber: istimewa