Kisah inspiratif ibu pemain timnas U16 Indonesia dalam menjalankan bisnis

Sabtu, 20 Juli 2024 – 04:45 WIB

gaya hidup VIVA – Ibu rumah tangga yang mencoba mengembangkan usaha kecil-kecilan menghadapi berbagai tantangan yang unik dan kompleks. Meski mempunyai potensi besar untuk menjadi pengusaha sukses, namun seringkali mereka menghadapi kendala yang dapat menghambat pertumbuhan usahanya.

Baca juga:

Satgas TNI Sriti Bird Pamtas menangkap seorang ibu rumah tangga karena menyelundupkan kristal ilegal dari Malaysia.

Berikut beberapa tantangan utama yang dihadapi ibu rumah tangga saat menjalankan bisnis:

1. Terbatasnya modal dan akses terhadap pembiayaan

Baca juga:

BI mengungkap sejumlah sektor usaha pada triwulan II 2024, berikut daftarnya

Banyak pemilik rumah yang kesulitan mencari modal awal untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya. Akses terhadap pembiayaan dari lembaga keuangan formal seringkali terbatas karena kurangnya agunan atau riwayat kredit yang memadai. Hal ini membuat mereka bergantung pada pinjaman informal atau modal pribadi, yang seringkali tidak mencukupi.

Baca juga:

Nyonya rumah muda, Nyambi, menjadi mucikari dan ditangkap saat menunggu seorang wanita dijual untuk melayani tamu

2. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan bisnis

Pengetahuan tentang manajemen bisnis, pemasaran dan manajemen keuangan seringkali terbatas di kalangan ibu rumah tangga. Mereka mungkin memiliki keahlian dalam produk atau layanan yang ditawarkan, namun mungkin tidak memahami aspek bisnis yang lebih luas. Kurangnya pelatihan dan pendidikan bisnis dapat menghambat kemampuan mereka untuk tumbuh dan mempertahankan bisnis.

3. Beban tanggung jawab ganda

Ibu rumah tangga terpaksa membagi waktu dan tenaga antara mengurus rumah tangga dan menjalankan bisnis. Tanggung jawab ganda ini bisa sangat menegangkan, apalagi jika mereka tidak mendapat dukungan yang memadai dari keluarga atau masyarakat setempat. Manajemen waktu yang efektif merupakan tantangan besar yang sering kali menyebabkan kelelahan dan stres.

Seperti yang dialami Piana, ibu dari Fadli Alberto Hanga. Kisahnya memberikan gambaran konkrit mengenai tantangan yang dihadapi para ibu rumah tangga dalam menjalankan bisnis.

Piana, seorang ibu tunggal, berjuang mengatasi berbagai kendala dalam menjalankan bisnis toko kelontongnya. Ketika usahanya gagal karena kesehatannya yang buruk, Piana harus bekerja sebagai pekerja laundry dan babysitter untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun berkat bantuan dan dukungan PNM Mekaar, Piana berhasil menemukan peluang baru dan mengembangkan usaha laundry serta penjualan jus buah dan rempah-rempah. Pendamping PNM tidak hanya memberikan modal, namun juga memberikan nasehat dan dukungan untuk mengidentifikasi potensi usaha di daerah tersebut.

Pengalaman Piana menunjukkan betapa pentingnya peran lembaga seperti PNM dalam membantu ibu rumah tangga mengatasi tantangan bisnis. PNM tidak hanya memberikan modal finansial tetapi juga bimbingan intelektual dan sosial yang membantu ibu rumah tangga seperti Piana melihat peluang baru dan mengembangkan keterampilan bisnis mereka.

Menurut Sunar Basuki, Chief Operating Officer PNM, “Klien yang usahanya mengalami kegagalan membutuhkan uluran tangan untuk bangkit kembali. Terkadang kegagalan usaha mereka bukan hanya soal uang, namun kurangnya kemampuan melihat peluang pasar. Jadi PNM hadir untuk membantu dunia usaha.” PNM berkomitmen menyediakan tiga aset utama: finansial, intelektual dan sosial, yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi klien di tengah naik turunnya bisnis.

Halaman selanjutnya

Ibu rumah tangga terpaksa membagi waktu dan tenaga antara mengurus rumah tangga dan menjalankan bisnis. Tanggung jawab ganda ini bisa sangat menegangkan, apalagi jika mereka tidak mendapat dukungan yang memadai dari keluarga atau masyarakat setempat. Manajemen waktu yang efektif merupakan tantangan besar yang sering kali menyebabkan kelelahan dan stres.



Sumber