Kisah Sedih Adhiramsya Choesin Didiagnosis Mengidap Fatty Liver Saat Remaja, Begini Caranya Bangkit

Sabtu, 20 Juli 2024 – 00:04 WIB

Gaya Hidup VIVA – Di balik konten kesehatan yang dibagikan Adhiramsya Choesin, terungkap bahwa pembuat konten multitalenta itu mengungkap dirinya mengidap gangguan kesehatan yang hampir mengancam nyawanya.

Baca juga:

5 Rekomendasi program kebugaran terbaik untuk membantu Anda mengontrol kesehatan dan aktivitas fisik sehari-hari

Kisah sedih ini bermula dari kebiasaan makan buruk yang ditinggalkan sejak masa kanak-kanak. Adhiramsyah mengaku suka menyantap “junk food” dari dua restoran cepat saji populer yang terkena dampak boikot.

“Rumah saya dulu di Tangsel (Tangerang Selatan) dan sekolah saya di Bintaro, kalau saya menunggu dijemput, saya biasanya menunggu di sini (sambil menunjukkan sebotol soda McDonald’s di tangannya) dan itu hampir setiap hari. ,” kata Adhiramsyah saat peluncuran Program Zurich Health di Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024).

Baca juga:

Peringatan! Anak Obesitas Berpotensi Terkena Penyakit Perlemakan Hati, Apa Itu?

Gaya hidup tersebut membuat Adhiramsya memiliki tubuh yang kuat. Hingga suatu hari, Adhiramsyah Choesin tiba-tiba mengalami sakit kepala hingga pingsan. Kemudian Adhi dibawa ke rumah sakit.

Gambar makanan cepat saji

Baca juga:

Prancis telah melarang atlet Muslim mengenakan jilbab di Olimpiade

“Ternyata berat badan saya jelek banget setelah check up, tapi karena masih muda, gejala awal tidak ada. Darah saya kental dan setelah di USG ternyata ada lemak di liver saya. dokter) bilangnya liver. Itu lemaknya ringan,” kata Adhi.

Cara mengatasi perlemakan hati pada setiap orang berbeda-beda. Berdasarkan pengalaman Adhi, sejak usianya masih belia, pengobatan yang diterimanya dari dokter spesialis penyakit dalam tidak terlalu drastis.

Dokter tidak memberikan obat apa pun. Namun darah Adhi begitu kental sehingga ia harus mengambil tiga kantong darah untuk mengeluarkan ayah satu anak itu dari tubuhnya. Menurut dokter, kualitas darahnya kurang baik sehingga menyebabkan Adhi sakit kepala dan migrain.

Setelah tindakan tersebut, pembuat konten mulai memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat sesuai permintaan dokter. Adhiramsia mengontrol asupannya dengan mengurangi makanan yang dia khawatirkan akan memperburuk kondisi darahnya.

“Selama dua tahun saya hanya makan dada ayam, hanya makanan yang direbus. Itu (rutinitas makan sehat) sungguh membuat stres bagi anak berusia 19 tahun karena biasanya dia makan banyak,” jelas Adhi.

Penyiar radio tidak berhenti hingga kondisinya pulih, dan terus mempertahankan gaya hidupnya hingga saat ini. Ia mengungkapkan, dirinya tetap mengonsumsi gorengan dan makanan manis lainnya, namun dalam jumlah sedikit yakni tidak berlebihan.

Selain mengubah pola makan, Adhiramsyah juga menjadikan olahraga sebagai kebiasaan positif untuk mencegah perlemakan hati yang dialaminya berulang dan mempercepat pemulihannya. Sebab, saat itu ia mengalami obesitas sehingga dokter tidak memprioritaskan olahraga karena khawatir lututnya tidak kuat dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.

“Pertama fokuslah memperbaiki pola makan, setelah badan seimbang barulah disuruh olah raga, tapi olah raganya harus ringan seperti jalan kaki, jogging, berenang yang tujuannya hanya untuk pemeliharaan, kata Adhi.

Adhiramsyah berharap kisahnya dapat meningkatkan kesadaran bagi semua orang yang merasa baik dalam menjaga kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan aplikasi kebugaran seperti Livewell by Zurich, yang mengadopsi teknologi AI untuk memantau kesehatan manusia.

Menurut Adhiramsyah, LiveWell by Zurich berbeda dengan program kesehatan sejenis. Program ini lebih ramah pengguna dan dapat diterima.

Peluncuran program LiveWell oleh Zurich Indonesia

Peluncuran program LiveWell oleh Zurich Indonesia

“Setelah saya mulai menggunakan aplikasi LiveWell, tidak menakutkan seperti aplikasi kesehatan lainnya yang harus makan berapa kalori dan berapa langkah yang harus dilakukan. Ini aplikasi gaya hidup seperti ini,” kata Adhi.

Aplikasi LiveWell memiliki fitur unik yaitu pilihan musik pribadi untuk menemani meditasi. Tak hanya itu, aplikasi kesehatan ini juga menawarkan konten artikel menarik. Lebih dari sekedar aplikasi kesehatan, bagi Adhi aplikasi LiveWell adalah platform media sosial baru.

Tentunya dilengkapi dengan fitur pemantau kesehatan, seperti menghitung kalori, jumlah air yang dikonsumsi, dan lainnya. Menariknya, LiveWell memberikan notifikasi di pagi hari tentang status kesehatan penggunanya.

Halaman selanjutnya

Dokter tidak memberikan obat apa pun. Namun darah Adhi begitu kental sehingga ia harus mengambil tiga kantong darah untuk mengeluarkan ayah satu anak itu dari tubuhnya. Menurut dokter, kualitas darahnya kurang baik sehingga menyebabkan Adhi sakit kepala dan migrain.

Halaman selanjutnya



Sumber