Jenderal Da Silva Central Style Menyambut Satgas Komputer Yonif 733/Masariku ke Home Base

maluku – Ratusan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 733/Masariku telah menyelesaikan tugas nasional sebagai Kelompok Pengamanan Pulau Maluku XXVI pada tahun 2023-2024. Pasukan TNI AD di bawah komando Kodam XV/Pattimura berhasil menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI di pulau terluar Maluku selama 12 bulan.

Baca juga:

Klub asal Australia milik pengusaha Indonesia yang diperkuat STY, cocokkah dengan Marcelino Ferdinand?

Kedatangan ratusan pasukan tempur Yonif 733/Masariku di Home Base disambut hangat oleh Dunrem 151/Binaia Brigjen Antoninho Rangel da Silva.

Dengan gaya berkacamata “nyentrik” ala jenderal bintang satu kelahiran Timor Leste itu, Jenderal Da Silva mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran atas keberhasilan prajurit TNI AD “Kerudung Hitam” yang berhasil menyelesaikan misi. pulau-pulau terluar wilayah Maluku.

Baca juga:

Timnas Indonesia punya striker yang menjadi top skorer Liga Australia

Keberhasilan Satgas Pamputer Yonif 733/Masariku yang dijuluki pasukan “Hati Hitam” dalam pertahanan pulau-pulau terluar di wilayah Maluku diakui Jenderal Antoninho Rangel da Silva selaku Komandan Korem 151/Binaia dan Komandan Fiel . Komando Operasi (Dancolacops) untuk mengamankan pulau-pulau terluar di wilayah Maluku.

Selama 12 bulan berpatroli di pulau terluar Maluku, Satgas Yonif 733/Masariku berhasil memperoleh beberapa senjata jarak jauh rakitan.

Baca juga:

Biaya kompensasi bagi klub-klub Australia menjadi batu sandungan bagi Marcelino Ferdinand

Oleh karena itu, saya akan memberikan piagam penghargaan kepada posko yang mendapat prestasi ini, termasuk di Pulau Tanimbar yang dekat dengan Australia dan Timor Leste, kata Brigjen Dunrem 151 Binaiya Antoninho Rangel da Silva saat memimpin penyambutan. upacara rombongan Satgas Yonif 733 / Masariku Pamputer di wilayah komando Yonif 733 / Masariku, Ambon, Sabtu, 20 Juli 2024.

Menurut Jenderal Anton, keberhasilan Satgas Yonif 733/Masariku Pamputer dalam mengangkat senjata panjang masyarakat pulau-pulau terluar wilayah Maluku patut diapresiasi. Karena tidak mudah mendapatkan kepercayaan masyarakat, maka dari itu mereka rela menyerahkan senjata laras panjang kepada Satgas Pamputer Yonif 733/Masariku tanpa ada paksaan atau intimidasi terhadap personel TNI AD di lapangan.

“Senjata rakitan tersebut diperoleh tentara sebagai hasil penggalangan dan penguatan hubungan sosial yang efektif dengan masyarakat sehingga masyarakat menyerahkan senjata tersebut. Asal usul senjata tersebut kemungkinan berasal dari kerusuhan masa lalu dan diambil oleh masyarakat. akhirnya diberikan kepada prajurit kita, alhamdulillah dilindungi dan dilaporkan ke komando yang lebih tinggi sesuai prosedur yang benar,” kata Dunrem 151/Binaiah.

VIVA Militer: Danrem 151 / Binaia Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva

Lebih lanjut, Dankolakop pengamanan pulau-pulau terluar wilayah Maluku, Brigjen Antonio Rangel da Silva mengatakan, apa yang dilakukan Satgas Yonif 733/Masariku dalam 12 bulan terakhir dalam patroli pulau-pulau terluar merupakan salah satu tugas mulia dan konstitusional mereka.

Sebab TNI sebagai alat negara di bidang pertahanan melaksanakan tugas pokoknya berdasarkan kebijakan negara dan keputusan politik yang diatur dalam UU Nomor 188. 34 Tahun 2004 yaitu perlindungan kedaulatan negara, pelestarian keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta perlindungan segenap bangsa. dan seluruh darah Indonesia. dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Selain itu, lanjut Danrem Biniya, pelaksanaan tugas pengamanan di pulau-pulau terluar yang dilaksanakan oleh Satgas Yonif 733/Masariku juga merupakan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan. wilayah pesisir di pulau-pulau terluar dan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penetapan Pulau-Pulau Terkecil Terluar di Kawasan Timur Indonesia.

Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pangdam

“Hal inilah yang menjadi dasar konstitusi yang akan digunakan Satgas untuk menjamin keamanan di beberapa pulau terluar Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, mulai dari Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, dan Maluku Barat Daya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Danrem Biniya, dalam Hukum Laut Internasional atau United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 ditegaskan bahwa batas-batas dalam pengelolaan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia adalah terletak dari 12 mil dari garis pantai, yang merupakan kedaulatan negara kita.

“Dengan demikian, misi Satgas Pamputer adalah menjamin keamanan dan perlindungan perbatasan negara guna mencegah penyelundupan, kejahatan transnasional, kegiatan intelijen luar negeri yang dapat merugikan negara Indonesia dan segala ancaman eksternal dari luar.” kata Brigjen TNI Antonio Rangel da Silva.

Di akhir sambutannya, Danrem Binaiya menyambut seluruh prajurit Yonif 733/Masariku ke markasnya. Brigjen Antonio Rangel da Silva berpesan kepada TNI untuk segera melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap lingkungan Home Base.

“Terus pelajari dan jaga nama baik unit. Hindari segala bentuk pelanggaran hukum, jauhi ketergantungan Narkoba dalam bentuk apapun, jauhi minuman beralkohol, sedini mungkin dari perjudian online dan pinjaman online yang akhir-akhir ini sedang viral di media sosial. media. menjauhi media dan sangat merugikan negara dan masyarakat,” kata Dunrem di hadapan ratusan kombatan Yonif 733/Masariku.

“Jagalah Indonesiaku sebagai prajurit Sapta Marga sejati yang akan selalu menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia dimanapun berada, dengan penuh pengabdian yang tak tergoyahkan dan tidak mementingkan diri sendiri.
Kami akan mencintai Indonesia selamanya,- tutupnya.

Halaman selanjutnya

“Senjata rakitan tersebut diperoleh tentara sebagai hasil penggalangan dan penguatan hubungan sosial yang efektif dengan masyarakat sehingga masyarakat menyerahkan senjata tersebut. Asal usul senjata tersebut kemungkinan berasal dari kerusuhan masa lalu dan diambil oleh masyarakat. akhirnya diberikan kepada prajurit kita, alhamdulillah dilindungi dan dilaporkan ke komando yang lebih tinggi sesuai prosedur yang benar,” kata Dunrem 151/Binaiah.

Halaman selanjutnya



Sumber