Menkum HAM Awasi Sistem Keamanan Lapas Nusakambangan, Ini Hasilnya

Minggu, 21 Juli 2024 – 04:00 WIB

Nusakambangan – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Kh. Laoli melakukan peninjauan langsung penerapan sistem penjara cerdas dan ruang kendali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman di Pulau Nusakambangan.

Baca juga:

OKE! Hasil kerajinan tangan para narapidana Lapas Cilacap resmi menjadi kenang-kenangan penjajah nasional

Dalam kunjungan kerja tersebut, Jasonna didampingi oleh Plt Dirjen Reformasi Reinhard Silitonga, Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto, serta para pimpinan utama dan penasehat utama pakar masyarakat di bidang Umum. Direktorat. reformasi.

Jasonna juga melakukan pemantauan langsung terhadap sistem pengawasan CCTV di 187 titik Lapas dan pemantauan terpusat terhadap sistem keamanan pintu sebagai upaya meningkatkan keamanan dan efisiensi di lembaga pemasyarakatan.

Baca juga:

Pengguna Samsung punya cara untuk mencegah file APK palsu di WhatsApp

Lembaga pemasyarakatan dengan keamanan maksimum yang beroperasi sejak awal tahun 2024 ini saat ini menampung 98 warga binaan pemasyarakatan. Letaknya di dua blok, yakni blok A dengan 32 kamar yang masing-masing dihuni tiga orang dan blok B dengan 32 kamar yang dihuni lima orang.

Baca juga:

Pemerintah Prancis melarang hampir 4.000 orang menghadiri Olimpiade, berikut alasannya

Saya mohon kepada petugas agar disiplin dan berintegritas dalam pelaksanaan tugas dan tugas pemasyarakatannya, kata Menteri Yasonna saat berkunjung ke Lapas Kelas IIA Ngaseman Pulau Nusakambangan, Sabtu, 20 Juli 2024.

Selain itu, Jasonna juga mengulas pembangunan Lapas Kumbang yang saat ini memiliki tingkat keamanan menengah.

Penjara ini, kata Menteri Jasonna, akan menampung 496 orang dan diharapkan selesai pembangunannya pada 2025 sesuai rencana.

“Tidak hanya fasilitas yang harus dipersiapkan dengan baik, tetapi juga pelatihan dan kematangan petugas yang akan bertugas di lapas sebagai upaya pemerintah meningkatkan sistem pemasyarakatan yang efisien dan efektif,” ujarnya.

Di lokasi terpisah, Yasonna juga memantau perairan sekitar Pulau Nusakambangan dengan mengemudikan speedboat Pengayoman 5.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka upaya penguatan keamanan dan deteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban.

“Kita harus menjaga Nusakambangan, menjaga sumber daya alamnya dan mencegah eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.

Ia juga menambahkan, seluruh unit penindakan teknis di Pulau Nusakambangan secara rutin melakukan patroli bersama untuk memastikan pulau tersebut tetap menjadi pulau pemasyarakatan yang menguntungkan.

Saat ini di Pulau Nusakambangan terdapat 11 Lapas dengan tingkat keamanan berbeda-beda, antara lain: Lapas Terbuka dan Lapas Nirbaya (minimum), Lapas Permisan dan Lapas Kembang Kuning (keamanan sedang), Lapas Besi, Lapas Narkoba, Lapas Gladakan, dan Ngaseman. (keamanan maksimal), serta Lapas Batu, Lapas Pasir Putih, dan Lapas Karanganyar (keamanan tinggi).

“Pembangunan Lapas baru di Pulau Nusakambangan diharapkan dapat mengurangi kelebihan kapasitas baik di Pulau Nusakambangan maupun wilayah lain di Indonesia,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Di lokasi terpisah, Yasonna juga memantau perairan sekitar Pulau Nusakambangan dengan mengemudikan speedboat Pengayoman 5.



Sumber