Kazim, mantan Corinthians, bekerja di akademi Arsenal

Mantan pemain berusia 37 tahun itu berlatih di akademi Gunners




Mantan pemain tersebut masih menggunakan julukan “Gringo da Favela” di profil media sosialnya –

Foto: Daniel Augusto Jr./Ag. Korintus / Mainkan10

Mantan pemain Inggris kelahiran Turki Kazim mengumumkan melalui media sosial bahwa dia bekerja untuk tim muda Arsenal. Sebelum memulai pengalamannya di luar Inggris, seperti tur panjangnya di Turki dan tiga tahun di Corinthians, ia berlatih di akademi The Gunners.

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa saya resmi menjadi anggota staf kepelatihan di akademi Arsenal. Merupakan suatu kehormatan menjadi bagian dari klub yang terkenal dengan komitmennya terhadap keunggulan dan pengembangan,” tulis mantan atlet tersebut.

Setelah bermain untuk Queens Park Rangers dan Arsenal, bersama Bury dia melakukan debut profesionalnya pada tahun 2004. Segera setelah itu, dia bermain untuk Brighton dan Sheffield United sebelum bergabung dengan sepak bola Turki. Begitulah identitasnya dengan negaranya sehingga, selain bermain untuk klub-klub seperti Fenerbahce, Galatasaray, Bursaspor dan Karagumruk, ia juga merupakan pemain bertahan yang alami untuk tim lokal. Dia memainkan 37 pertandingan untuk Turki dan mencetak dua gol.

Mantan pemain tersebut masih menggunakan julukan “Gringo da Favela” di profil media sosialnya – Foto: Daniel Augusto Jr./Ag. Korintus

Masuk ke Timao

Pada tahun 2016, Corinthians merekrut pemain yang tiba di Brasil setahun sebelumnya untuk memperkuat Coritiba. Namun, kontribusi sang atlet kepada klub lebih pada kecintaan dan pemahamannya terhadap nilai-nilai Alvinegro, belum tentu performa teknisnya. Secara khusus, Timao memainkan 58 pertandingan dengan 5 gol, 6 assist dan berpartisipasi dalam tiga kemenangan: Paulistao (2017 dan 2018) dan Kejuaraan Brasil-2017.

Kazim lemah dalam jumlah di Timao – Foto: Daniel Augusto Jr./Ag. Korintus

Selain negara-negara tersebut, Kozim bermain di Perancis (Toulouse), Skotlandia (Celtic), Yunani (Olympiakos), Belanda (Feyenoord) dan Meksiko. Di negara Amerika Utara, selain Pachuca, dia membela Lobos BUAP dan menghancurkan Veracruz.

Ikuti Jogada10 di media sosial: Twitter, Instagram, dan Facebook.

Sumber