Berbagi dilema, amankah mengabadikan momen anak di media sosial?

Kamis, 25 Juli 2024 – 23:07 WIB

gaya hidup VIVA – Di era digital ini, fenomena “sharing” atau kebiasaan berbagi momen kehidupan anak orang tua di jejaring sosial semakin marak. Meskipun banyak yang melihatnya sebagai cara untuk mendokumentasikan kenangan indah, berbagi juga memiliki risiko dan tantangan yang harus diwaspadai oleh orang tua. Hal tersebut menjadi salah satu pokok bahasan webinar “Membangun keterampilan digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Manokwari, Papua Barat, pada 24 Juli 2024.

Baca juga:

Dukung Pemberdayaan Anak, Pupuk Kaltim: Kekuatan perusahaan ada di tangan generasi muda

Webinar bertajuk “Hati-Hati, Privasi dan Data Pribadi: Pahami Resiko Berbagi” menyampaikan bahwa berbagi tidak hanya sekedar berbagi foto dan video, tetapi juga melibatkan risiko privasi dan keamanan yang serius. Pindah lagi, oke?

Sophie Tobelli, salah satu pembicara yang merupakan pendiri Digital Influencer Indonesia dan Content Creator, menekankan bahwa banyak orang tua yang tidak menyadari potensi risiko jika informasi pribadi anak mereka dibagikan di jejaring sosial.

Baca juga:

Yosep menitikkan air mata usai divonis 20 tahun penjara karena membunuh istri dan anak

“Kebenaran tentang berbagi adalah Anda tahu hal itu berisiko dan berbahaya, namun Anda tetap melakukannya,” kata Sophie.

Baca juga:

Pengantin pria memilih kabur dari rumah dan tidak mau merawat ibu mertuanya, apakah ini dosa atau tidak? Begitulah yang dikatakan Mama Dede

Ia menekankan pentingnya bersikap bijak dalam membagikan momen anak di media sosial, karena selain melanggar privasi juga dapat berdampak pada psikologi anak.

Webinar ini juga menyoroti pentingnya literasi digital dalam menghadapi era media terbuka. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi saat membuka webinar menyatakan Indonesia telah mencapai indeks literasi digital sebesar 3,59 dari 5 yang menandakan semakin besarnya kesadaran akan pentingnya literasi digital. Namun, ia juga menekankan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko digital, termasuk risiko penyebaran informasi.

Untuk membantu orang tua mengelola kebiasaan berbagi mereka dengan bijak, webinar ini memberikan beberapa saran, antara lain:

1. Prioritaskan privasi

Orang tua didorong untuk meninjau pengaturan privasi akun media sosial mereka dan membatasi akses hanya kepada orang-orang yang mereka kenal dan percayai.

ilustrasi berbagai jenis media sosial yang digunakan untuk komunikasi.

2. Pilih konten Anda dengan hati-hati

Tidak semua momen perlu dibagikan di media sosial. Orang tua disarankan untuk memoderasi informasi yang mereka posting dan memastikan bahwa konten tersebut tidak merugikan atau mempermalukan anak mereka di kemudian hari.

3. Partisipasi anak

Jika anak-anak sudah cukup besar, penting untuk melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan mengenai pembagian informasi pribadi mereka. Hal ini tidak hanya menghormati privasi anak-anak, namun juga mengajarkan mereka pentingnya melindungi informasi pribadi mereka.

Halaman selanjutnya

1. Prioritaskan privasi

Halaman selanjutnya



Sumber