Antam bukukan laba Rp 1,55 triliun pada semester I-2024 penjualan emas dalam negeri

Senin, 29 Juli 2024 – 11:10 WIB

Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan laba bersih Rp 1,55 triliun pada semester I-2024. Capaian tersebut menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 1,88 triliun.

Baca juga:

Harga Emas Hari Ini 29 Juli 2024: Produk Antam dan Global Compact Meroket

Sekretaris Perusahaan Antam Sayrif Faisal Alkadri menjelaskan pada semester I 2024, angka penjualan Antam tercatat sebesar Rp 23,19 triliun. Nilai tersebut meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 21,66 triliun.

“Dengan kontribusi dominan penjualan dalam negeri mencapai 21,12 persen atau setara 91 persen penjualan pada semester I 2024,” kata Sayrif, dari keterangannya, Senin, 29 Juli 2024.

Baca juga:

7 Alasan Diterimanya Usulan Pengelolaan Pertambangan oleh Muhammadiyah

“Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan domestik untuk menciptakan landasan yang lebih kuat,” ujarnya.

Baca juga:

Muhadjir Effendi akan segera berkoordinasi dengan Menteri Bahlil terkait Otoritas Pertambangan Muhammadiyah

Apalagi, kata dia, penjualan emas memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan Antam pada periode tersebut, yakni mencapai 81 persen atau Rp 18,83 triliun dari total penjualan. Nilai tersebut meningkat 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai Rp 13,30 triliun.

“Pada semester I 2024, Antam mencatat total produksi emas dari tambang perseroan sebanyak 439 kg,” imbuhnya.

Sedangkan kontribusi penjualan segmen nikel pada semester I-2024 sebesar 15 persen atau mencapai Rp 3,5 triliun. Angka penjualan nikel terdampak permasalahan perizinan yang terjadi pada awal tahun 2024.

(Foto ilustrasi) Pemeriksaan bijih feronikel milik PT Aneka Tambang (ANTAM)

(Foto ilustrasi) Pemeriksaan bijih feronikel milik PT Aneka Tambang (ANTAM)

Sedangkan penjualan bauksit dan alumina menyumbang 3 persen dari total penjualan pada semester I-2024 atau senilai Rp 725 miliar. Volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku pabrik alumina kimia grade tercatat sebesar 543 ribu BMT.

“Antam sedang mengembangkan berbagai alternatif untuk melanjutkan proses tersebut digunakan di Pabrik Feronikel Khaltim Maluku Utara untuk menjamin kestabilan proses produksi sebelum beroperasi komersial,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Sedangkan kontribusi penjualan segmen nikel pada semester I-2024 sebesar 15 persen atau mencapai Rp 3,5 triliun. Angka penjualan nikel terdampak permasalahan perizinan yang terjadi pada awal tahun 2024.

Halaman selanjutnya



Sumber