Perekonomian Jepang Sedang Menghadapi Masalah Inflasi, Ini Penjelasannya

Jumat, 23 Agustus 2024 – 14:00 WIB

Jakarta, VIVA – Jepang baru-baru ini sukses besar dengan produk domestik bruto (PDB) memiliki nilai nominal tahunan sebesar 600 triliun yen atau setara dengan sekitar 4 triliun dolar AS. Namun dibalik pencapaian tersebut terdapat kekhawatiran mendalam terhadap inflasi yang sebenarnya menjadi pendorong utama kenaikan tersebut.

Baca juga:

Bos BI: Penguatan rupee dukung jatuhnya harga pangan

Berdasarkan laporan PDB kuartal kedua tahun 2024 yang dirilis Kantor Kabinet Jepang pada 15 Agustus, menunjukkan bahwa tujuan ambisius yang ditetapkan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada tahun 2015 telah tercapai. Namun, Atsushi Furukawa, staf Departemen Ekonomi, berpendapat dalam sebuah artikel di Mainichi Shimbun bahwa peningkatan tersebut lebih disebabkan oleh meningkatnya inflasi dibandingkan oleh pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Gambar liburan Jepang

Baca juga:

Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Jepang dalam proyek hibrida amonia ramah lingkungan pertama di dunia

“Perekonomian Jepang sudah lama mengalami stagnasi, PDB nominal dan riil biasanya sejalan,” kata Furukawa, seperti dilansir siaran pers, Jumat, 23 Agustus 2024.

Namun sejak tahun 2015, lanjutnya, inflasi semakin memperlebar kesenjangan antara PDB nominal dan riil. Pada tahun 2023, PDB nominal akan mencapai 590 triliun yen, sedangkan PDB riil hanya sebesar 559 triliun yen.

Baca juga:

78 proyek energi hijau di Asia dibiayai Jepang, Airlangga: 34 proyek di Indonesia

Lebih lanjut, Furukawa mengkritik kesalahan perhitungan data industri konstruksi yang berkontribusi terhadap peningkatan PDB nominal yang tidak masuk akal. Menurutnya, hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap informasi resmi dan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Sementara itu, menurut IMF, PDB nominal Jepang akan mencapai $4,31 triliun pada tahun 2025 dan berisiko tertinggal dibandingkan India. Faktanya, Jepang akan digantikan oleh Jerman sebagai negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada tahun 2023.

Pemerintah Jepang telah menetapkan target PDB nominal sebesar ¥1000 triliun pada tahun 2040 untuk mempertahankan daya saing. Namun, menurut Hideyuki Kumano, kepala ekonom di Institut Ekonomi Jepang, fokusnya harus pada peningkatan pendapatan per kapita dan reformasi ekonomi tertentu.

Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell menjawab pertanyaan wartawan

Saham Asia melemah karena investor lesu menunggu keputusan The Fed pada pertemuan Jackson Hole.

Saham Asia-Pasifik lebih rendah pada pembukaan pasar pada Jumat pagi. Investor menunggu pernyataan Jerome Powell mengenai agenda tahunan Federal Reserve AS hari ini di Jackson Hole.

img_title

VIVA.co.id

23 Agustus 2024



Sumber