Sebagai promotor transisi energi, IP PLN menggunakan amonia hijau sebagai energi primer PLTU

Senin, 26 Agustus 2024 – 19:03 WIB

Jakarta, VIVA – PLN Indonesia Power (PLN IP) akan memanfaatkannya amonia hijau sebagai bahan bakar alternatif di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan. Ini merupakan terobosan inovasi Perusahaan pengembang infrastruktur Inisiatif terbesar di Asia Tenggara untuk mengurangi emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan.

Baca juga:

13 PLTU pensiun dini, ESDM menjelaskan pertimbangannya

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan kegunaannya amonia hijau Sebagai energi primer, PLTU dapat mengurangi penggunaan batu bara sehingga mengurangi emisi karbon akibat pembakaran batu bara untuk menghasilkan listrik.

Pembangunan ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk mempercepat transisi energi dan membantu Pemerintah mencapai tujuan net zero emisi (NZE) pada tahun 2060.

Baca juga:

PLN Indonesia Power sedang membangun PLTS terapung di Saguling dan bekerja sama dengan perusahaan Arab Saudi

Edwin melalui keterangan tertulis pada Senin, 26 Agustus 2024, “Inisiatif ini merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi berkelanjutan Indonesia, sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.”

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra membenarkan, dirinya mendatangi langsung lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Keran (PLTU) Suralaya yang menjadi tulang punggung kelistrikan Jawa-Bali.

Baca juga:

Tingkatkan Kualitas Udara Jakarta, Luhut Ungkap Rencana Suntikan untuk Matikan PLTU Suralaya

Edwin menjelaskan, rencananya akan digunakan amonia hijau dilaksanakan di Unit Usaha Pembangkitan (UBP) Labuan 2 Banten. Kedepannya stasiun ini akan menjadi contoh bagi pembangkit listrik lainnya di seluruh Indonesia.

“PLTU Banten 2 Labuan akan dibangun proyek percontohan untuk digunakan amonia hijau “Di PLTU lain, jika ini dilakukan maka akan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor ketenagalistrikan,” kata Edwin.

Untuk digunakan amonia hijau sebagai energi primer, PLN Indonesia Power bekerja sama dengan PT Pupuk Kujang dan IHI Corporation melakukan studi kelayakan. Melalui kerja sama ini, PLN IP, IHI dan Pupuk Kujang akan meninjau aspek teknis dan ekonomi seluruh rantai nilai mulai dari pasokan amonia hijau untuk menggunakan bahan bakar.

IHI terutama akan melakukan penelitian teknis terkait demonstrasi pembakaran amonia, IP PLN akan menyediakan pembangkit listrik dan personel operasional, dan Pupuk Kujang akan menangani produksi dan pasokan. amonia hijau.

“Memorandum Kesepahaman ini merupakan langkah penting dalam upaya kami melakukan transisi ke sumber energi berkelanjutan. amonia hijau Hal ini mempunyai potensi besar untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung masa depan energi bersih Indonesia,” kata Edwin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Maryono mengatakan Pupuk Kujang merupakan perusahaan pupuk terkemuka di Indonesia yang mengkhususkan diri pada produksi amoniak dan urea, dimana amoniak merupakan bahan utama dalam pengurangan emisi karbon pada pembangkit listrik.

“Sebagai produsen amoniak, Pupuk Kujang sangat antusias untuk terlibat dalam penelitian inovatif ini. Kolaborasi ini memungkinkan kami berkontribusi pada solusi energi berkelanjutan untuk mewujudkan potensi amonia hijau yang sejalan dengan komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan., yuk belajar,” kata Maryano.

Associate Director IHI Corporation Shinichi Takano menekankan pentingnya teknologi dalam transisi energi, IHI Corporation bangga dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dan Pupuk Kujang dalam inisiatif terobosan ini.

“Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dan Pupuk Kujang, teknologi amonia kami dapat membantu transformasi energi Indonesia dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau,” kata Takano.

Halaman berikutnya

IHI terutama akan melakukan penelitian teknis terkait dengan demonstrasi pembakaran amonia, IP PLN akan menyediakan personel pembangkit listrik dan pengguna, dan Pupuk Kujang akan mengelola produksi dan pasokan amonia ramah lingkungan.

Halaman berikutnya



Sumber