Gembira dengan pembatalan PDIP Anies, Rocky Gerung: Ada dimensi ideologi yang harus dijaga

Selasa, 27 Agustus 2024 – 10:18 WIB

Jakarta, VIVA – Isu PDI Perjuangan (PDIP) fokus pada pembatalan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta di tengah masa pendaftaran Pilkada 2024, yang mana PDIP lebih memilih kader senior Pramono Anun dibandingkan Anies.

Baca juga:

Moreno Soeprapto Yakinkan Gerindra Akan Memimpin di Pilkada Malang

Terkait hal itu, Pengamat politik Rocky Gerung menganalisis isu pembatalan Anies yang bikin heboh. Menurut dia, PDIP menilai Anies bukan kader utamanya sehingga ada faksi yang bermulut putih di internal partai yang menilai tidak adil jika mantan Gubernur Jakarta itu dicalonkan.

Ia juga menyebut identitas Anies didasari oleh kepentingan politik pada Pilpres 2029, sedangkan PDIP juga ingin bersaing melalui kadernya pada 2029.

Baca juga:

PDIP dan Hanura Mantap mendukung Edi Rahmayadi-Hasan Basri, Partai Buruh

Nasionalisme ideologis bukan hanya penjelasannya, tapi hakikat pembentukan kader. Tentu terbayang Anies punya bekal untuk memasuki tahun 2029. Sedangkan PDIP tentu membutuhkan kadernya untuk memasuki tahun 2029, kata Rocky laporannya. YouTube Rocky Gerung Resmi kutipan pada Selasa 27 Agustus 2024.

Pengamat politik Rocky Gerung

Foto:

  • VIVA.co.id/Rahmat Fathillah Inspirasi

Baca juga:

Pengamat menilai Anies tidak punya banyak ruang gerak jika mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta sebagai kader partai.

Namun, menurutnya, ada sudut pandang pragmatis mengapa PDP menginginkan Anies. Dia mengatakan, cara yang dilakukan PDIP hanya untuk menghalangi Jokowi untuk terus mencoba masuk ke dunia politik Indonesia.

Jadi ini cara lain untuk melihat ada dimensi ideologis yang ingin dipertahankan oleh PDIP. Karena PDIP adalah partai kader dan kadernya harus memimpin dan itu masuk akal, kata Rocky.

Bagi Rocky, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya cara berpikir tersendiri dalam mengambil keputusan politik. Namun, ia juga meyakini Anies mungkin merasa dirinya tidak ditolak dan hanya tertunda dalam mengumumkan PDIP.

Anies sendiri merasa belum ditolak, mungkin tertunda. Sebab, Megawati mempertimbangkan banyak hal, termasuk kita tahu Megawati punya kemampuan berpikir, kata Rocky.

Hal itu dikatakannya karena saat bermeditasi Megawati bisa memvisualisasikan perintah atau permintaan metafisik dari Soekarno alias Bung Karno.

Jadi pikiran Bu Mega selalu terhubung secara metafisik dengan ayahnya. Ini merupakan hal yang dianggap wajar sebagai bagian dari budaya PDIP, kata Rocky.

Karena Bung Karno selalu dianggap sebagai penuntun pemikiran Megawati dan Megawati adalah penuntun pemikiran PDIP, kata Rocky.

Sebelumnya beredar spekulasi Anies akan dicalonkan Partai Rakyat Demokratik sebagai calon gubernur Jakarta pada 2024. Anies dan kawan-kawan yang merupakan politikus Partai Demokrat Rano Karno dikabarkan berada di markas Partai Demokrat Rakyat saat pengumuman penetapan calon gubernur kelompok ketiga di provinsi tersebut, Senin.

Namun nama Anies belum diumumkan dari enam calon gubernur dan wakil gubernur. Belakangan terungkap, PDIP ingin mendorong kader seniornya yang juga mantan Sekretaris Jenderal DPP yakni Pramono Anung untuk mencalonkan diri pada Pilgub Jakarta 2024.

Halaman berikutnya

Anies sendiri merasa belum ditolak, mungkin tertunda. Sebab, Megawati mempertimbangkan banyak hal, termasuk kita tahu Megawati punya kemampuan berpikir, kata Rocky.

Halaman berikutnya



Sumber