Rana Karno berbicara tentang program sumur resapan untuk rumah dengan uang muka Rp 0

Minggu, 8 September 2024 – 05:46 WIB

Jakarta, VIVA- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno buka suara terkait sejumlah program kontroversial pada masa Gubernur DKI Jakarta sebelumnya Anis Baswedan. Program ini meliputi sumur resapan dan uang muka (DP) rumah sebesar Rp 0.

Baca juga:

Sekjen PDIP Hasto Christianto menyebut ada konflik kekuasaan di Pilkada Jabar

Rana memperkirakan pembuatan sumur resapan ini atas inisiatif Anies, karena beberapa tahun lalu sering turun hujan. Untuk itu, Anies membangun sumur untuk mengendalikan banjir. Namun yang menjadi perhatian saat ini adalah pergerakan matahari.

“Dulu hujannya banyak, sekarang (es di) Alaska sudah mencair. Nah yang kita khawatirkan sekarang adalah perubahan matahari. Sekarang kita rasa Jakarta mungkin hari ini bisa mencapai 41 derajat Celcius,” kata Rani di Menteng wilayah. Jakarta Pusat, Sabtu 7 September 2024.

Baca juga:

Pramono didukung Rois Suriah NU untuk mencalonkan diri di Pilgub Jakarta

Calon calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno

Artinya, kata dia, bukan berarti tidak akan turun hujan, namun fase hujannya tidak akan sebesar saat itu (pada masa Anies). “Karena saat itu Mas Anies, Ahok atau ada yang (menggunakan) biopori, mengebor tanah (membuat sumur resapan),” ujarnya.

Baca juga:

Pramono Anun tentang Hubungannya dengan Prabowo: Secara pribadi sangat baik

Rana mengaku di kampung halamannya juga dibangun sumur air. Dimana, dia juga merupakan orang yang memulai sumur resapan di kampung halamannya.

Namun Rana ingin Jakarta lebih banyak memiliki ruang terbuka hijau akibat perubahan iklim. Jadi kalau dia menang di Pilkada Jakarta, dia akan lebih banyak menanam pohon di Jakarta.

“Sekarang sudah berubah lagi, iklim berubah, panasnya tidak biasa. Kalau harus memberi contoh soal penanaman, ruang terbuka hijau. Jadi setiap konsep harus berdasarkan peristiwa,” jelasnya.

Sementara itu, Rana menilai, menjual rumah dengan uang muka Rp 0 dalam bentuk kondominium atau apartemen vertikal akan sulit dilakukan. Karena tidak mungkin membeli rumah dengan uang muka 0 Rp.

Meski demikian, dia tidak memungkiri bahwa masyarakat Jakarta saat ini membutuhkan hunian vertikal sebagai solusi kebutuhan huniannya. Hanya saja rumah atau apartemen vertikal banyak dibangun di tempat tertentu.

“Jadi vertikal itu solusi untuk mengakomodir masyarakat, tapi tentu tidak akan kita lakukan secara sistematis di setiap daerah ya,” ujarnya.

Halaman berikutnya

“Sekarang sudah berubah lagi, iklim berubah, panasnya tidak biasa. Kalau harus memberi contoh soal penanaman, ruang terbuka hijau. Jadi setiap konsep harus berdasarkan peristiwa,” jelasnya.

Halaman berikutnya



Sumber