Kebangkitan Museum Nasional Indonesia, wajah barunya akan modern dan interaktif

Rabu, 18 September 2024 – 06:46 WIB

Jakarta, VIVA – Satu tahun setelah kebakaran yang terjadi di Museum Nasional Indonesia, proses rekonstruksi intensif telah mencapai tahap penting. Upaya pemulihan ini meliputi perbaikan infrastruktur dan konservasi koleksi, serta penerapan inovasi baru dalam pengelolaan museum. Di bawah pengawasan Badan Warisan Indonesia (IHA), Museum Nasional Indonesia terus bertransformasi secara bertahap, menawarkan visi baru atas perannya sebagai pemelihara warisan budaya yang interaktif dan dinamis.

Baca juga:

Museum Nasional Indonesia Ditutup 1 Tahun Karena Renovasi, Ini Alasannya

Proses kebangkitan Museum Nasional Indonesia pasca kebakaran meliputi berbagai tahapan perawatan, mulai dari pengumpulan informasi kerusakan bangunan hingga koleksi. Upaya tersebut antara lain mengevakuasi koleksi yang rusak, menopang bangunan yang masih berdiri, dan membongkar bangunan yang rawan runtuh. Keseluruhan proses ini dilakukan bersamaan dengan pemindaian dan dokumentasi untuk memastikan perlindungan yang akurat. Dengan bantuan sekelompok ahli warisan budaya dan kelompok ahli restorasi, UNESCO dan pakar internasional lainnya telah membantu memperkuat langkah tersebut melalui serangkaian Forum Group Discussion (FGD) intensif dengan para ahli dari dalam dan luar negeri, seperti Warisan Budaya. Sekelompok ahli, Kelompok Pakar Rehabilitasi, serta mengunjungi mitra internasional seperti Jepang, Perancis, Belanda dan Amerika untuk memastikan kelayakan dan perencanaan rehabilitasi yang komprehensif.

Pemulihan Museum Nasional

Baca juga:

Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Sarankan Pemerintah Buat Pedoman Mitigasi Bencana Bagi Museum

Selain restorasi fisik, revitalisasi Museum Nasional Indonesia juga mencakup perubahan konseptual melalui konsep Pembaruan Warisan Budaya yang terdiri dari tiga pilar utama: reprogramming, rekonstruksi, dan restorasi. Museum Nasional Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi ruang pameran, namun juga menjadi pusat interaksi sosial dan edukasi bagi masyarakat.

Ahmed Mahendra, Plt. Kepala Badan Peninggalan Warisan Indonesia menekankan pentingnya kebangkitan ini dalam kerangka yang lebih luas: “Kami tidak hanya merenovasi fisik bangunan dan menyelamatkan koleksinya, tetapi juga membayangkan bagaimana museum ini dapat berperan lebih besar bagi masyarakat. “Revitalisasi ini bukan sekedar peningkatan infrastruktur, namun perubahan besar – baik fisik maupun konseptual – yang menghadirkan museum sebagai ruang interaktif dan memenuhi kebutuhan masyarakat modern.”

Baca juga:

Museum Nasional Indonesia: Proses evakuasi koleksi berjalan dengan baik, restorasi menjadi prioritas utama

Upaya revitalisasi Museum Nasional Indonesia yang merupakan hasil kolaborasi antara IHA, pemerintah, masyarakat, khususnya mitra museum, budayawan, lembaga internasional, sejarawan dan arsitek, menitikberatkan pada perubahan fisik dan konseptual. Menghadirkan museum sebagai ruang yang lebih publik, dinamis dan relevan dengan perkembangan masa kini, sekaligus pentingnya peran museum sebagai pusat pendidikan, interaksi sosial dan penjaga warisan budaya.

Sistem keamanan museum juga ditingkatkan secara signifikan, termasuk penerapan teknologi terkini untuk melindungi koleksi museum dari ancaman di masa depan. Perbaikan fisik museum juga meliputi renovasi ruang pameran dan perbaikan fasilitas pengunjung, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Pemulihan Museum Nasional

Pemulihan Museum Nasional

Ni Luh Putu Chandra Devi, Kepala Museum Nasional Indonesia menambahkan, “Kebakaran tahun lalu memang merupakan tantangan besar bagi kami, namun juga merupakan momen untuk memperkuat komitmen kami dalam melestarikan dan memperkenalkan kembali kekayaan budaya Indonesia. “Revitalisasi ini merupakan upaya berkelanjutan untuk memastikan museum nasional Indonesia tetap menjadi ruang penting dan inspiratif bagi generasi mendatang.”

Komitmen IHA dalam merevitalisasi Museum Nasional Indonesia juga mencakup inovasi berkelanjutan baik dalam program pendidikan maupun pameran. Museum terus berkembang dengan memperkenalkan program-program baru yang memanfaatkan teknologi dan menyesuaikan dengan kebutuhan pengunjung di zaman modern. Ruang ImmersifA dan serangkaian program pameran baru yang menggabungkan elemen digital dan fisik memberikan perspektif segar mengenai sejarah dan budaya Indonesia, menciptakan ruang yang menginspirasi dialog antar budaya dan keterlibatan sosial.

Museum Nasional Indonesia yang dijadwalkan dibuka untuk umum pada pertengahan Oktober ini berupaya memberikan pengalaman baru yang dinamis dan interaktif. Museum Nasional Indonesia menawarkan empat program utama yang dirancang khusus untuk mengajak pengunjung lebih dekat dengan sejarah dan budaya Indonesia. Pertama, pengenalan wajah baru untuk pameran koleksi Museum Nasional Indonesia yang dapat dinikmati di Taman Arka, Rotunda, dan Ruang Kertarajasa. Selain itu, pembaruan teknologi dan sajian storytelling di ruang ImmersifA juga dapat dinikmati oleh masyarakat. Kemudian ada dua pameran temporer yang juga akan dipamerkan, antara lain “Perjalanan Upaya Pemulihan Pasca Kebakaran” yang menampilkan seluruh pengalaman Museum Nasional Indonesia dalam memadamkan kebakaran yang terjadi tahun lalu, dan Pameran Kembali. , yang akan menampilkan lebih dari 300 koleksi terpilih yang dikembalikan ke Indonesia sebagai bagian dari upaya pengembalian artefak budaya dari berbagai negara.

Melalui keempat program tersebut, Museum Nasional Indonesia bertujuan tidak hanya memberikan pengalaman pendidikan yang mendalam, namun juga menciptakan ruang yang menginspirasi dialog antar budaya dan keterlibatan sosial. Museum ini akan dibuka untuk umum pada 15 Oktober 2024, dan berbagai program baru siap memberikan pengalaman tak terlupakan bagi seluruh pengunjung.

Halaman selanjutnya

Sistem keamanan museum juga ditingkatkan secara signifikan, termasuk penerapan teknologi terkini untuk melindungi koleksi museum dari ancaman di masa depan. Perbaikan fisik museum juga meliputi renovasi ruang pameran dan perbaikan fasilitas pengunjung, sehingga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Halaman selanjutnya



Sumber