Mantan Dubes Indonesia untuk Polandia Khawatir Timnas Indonesia Banyak Pemain Bersilsilah: Saya Malu

Rabu, 18 September 2024 – 09:38 WIB

Jakarta, VIVA – Mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Polandia Peter Gonta merasa prihatin melihat timnas Indonesia kini diisi banyak pemain generasi.

Baca juga:

Bahrain Takut dan Mundur dari Timnas Indonesia, Benarkah?

Pernyataan itu disampaikan usai laga timnas Indonesia dan Australia pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 kawasan Asia pada Selasa, 10 September 2024.

Pada laga kali ini, sembilan dari sebelas pemain yang masuk starting line-up diisi pemain lawas seperti Jay Idzes, Nathan Tjo A On, dan Rafael Struik.

Baca juga:

Terakhir, pemerintah buka-bukaan soal pemain Timnas Indonesia yang dituding punya banyak paspor

“Saya benar-benar kesal, saya memposting status yang akan membuat marah pengikut saya, tapi tidak apa-apa jika saya mengambil risiko karena saya ingin menjaga kehormatan bangsa saya,” kata Peter di Instagram pribadinya 17 September 2024 malam.

Baca juga:

Shin Tae-yeon Prediksi Nasib Marcelino Ferdinand di Oxford United, Akhirnya…

Dalam unggahan tersebut, Peter pun mengungkapkan delapan poin kekhawatirannya terhadap banyaknya pemain lawas di skuad Garuda.

“Tahukah kalian kewarganegaraan mereka hanya sementara karena mereka punya dua paspor, kalau main di Indonesia, mereka kehilangan status kewarganegaraan Indonesianya, saya tahu,” ujarnya.

Bukankah lebih baik kalah secara terhormat, saya malu dengan kemenangan atau hasil imbang yang merendahkan kehormatan bangsa, lanjutnya.

Peter mengungkapkan, rasa malu dan cemas tersebut disebabkan oleh beberapa teman asingnya yang menggodanya untuk mengisi timnas Indonesia dengan pemain warisan.

Timnas Indonesia usai menggambar Arab Saudi

Timnas Indonesia usai menggambar Arab Saudi

“Jangan sampai kita terkecoh atau tertipu dengan situasi sepakbola palsu kita,” tulisnya.

“Damai sejahtera bagimu, kemerdekaan.” Saya berharap pemerintahan Pak Prabowo bisa menghilangkan kebohongan dan kebohongan tersebut, ujarnya.

Halaman selanjutnya

Bukankah lebih baik kalah secara terhormat, saya malu dengan kemenangan atau hasil imbang yang merendahkan kehormatan bangsa, lanjutnya.

Halaman selanjutnya



Sumber