MotoGP Mandalika 2024 tetap digelar meski biaya hosting sebesar Rp 213 miliar belum dibayarkan

Jumat, 20 September 2024 – 22:13 WIB

Jakarta, VIVA – Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menjamin balapan MotoGP Mandalika tetap digelar di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika pada 27-29 September 2024. Namun biaya penyelenggaraan MotoGP 2024 belum dibayarkan.

Baca juga:

Fabio Quartararo mengaku sempat berpikir untuk meninggalkan Yamaha

“Pembayaran biaya penyelenggaraan MotoGP sangat mendukung. Artinya balapan pasti tetap berjalan,” kata Ketua Indonesia Grand Prix Pertamina (MotoGPTM) 2024 Troy Varocca di Lombok Tengah, Antara, Jumat, 20 September 2024.

Dikatakannya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan perhatian khusus terhadap hak tuan rumah MotoGP Indonesia, selain itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga berniat kembali mendukung MotoGP Indonesia di Mandalika. Skema.

Baca juga:

Tak heran jika MotoGP Mandalika 2024 menampilkan pembalap yang menggunakan sepeda motor listrik Honda.

VIVA Otomotif: Paddock tim Aprilia Racing di MotoGP Mandalika

“Kami akan terus berupaya untuk mendukung sumber biaya tuan rumah ini. Bisa dibayarkan sebelum turnamen atau setelah turnamen, dari Dorna Sport tidak ada masalah,” ujarnya.

Baca juga:

Sepeda Motor Listrik Honda Jadi Bintang di MotoGP Mandalika, Terungkap Punya Kemampuan Hebat!

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Lombok Tengah yang telah berbicara untuk mendukung pembayaran penyelenggaraan gratis ajang MotoGP Indonesia, meski belum diusulkan secara resmi.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan belum bersedia membayar biaya penyelenggaraan MotoGP 2024 sebesar Rp 213,29 miliar. Pemprov NTB juga sudah meminta pemerintah pusat membantu pembiayaan penyelenggaraan MotoGP Mandalika.

“Karena anggaran sebesar Rp 213,29 miliar ini merupakan anggaran yang sangat besar bagi daerah. Kami yakin pusat juga memahami kondisi ini karena APBD kita juga dievaluasi oleh pemerintah pusat,” kata Asisten III Setda NTB Wirawan Ahmed. , dikutip VIVA Otomotif dari Antara.

Lebih lanjut dia berpendapat, pendanaan yang sangat besar ini dapat melemahkan kebijakan pemerintah pusat mengingat terbatasnya APBD. Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi NTB Baik Iswi Rupaeda mengatakan, kondisi keuangan Pemprov NTB saat ini hanya mampu melunasi utang-utangnya.

Halaman berikutnya

Sumber: MGPA

Halaman berikutnya



Sumber