Ulasan: Musik Berkeley Rep berpusat di Jalur Kereta Bawah Tanah LAINNYA

Jalur Kereta Bawah Tanah biasanya membawa budak dari perbudakan di negara bagian selatan menuju kebebasan di utara, namun bagi sebagian orang, jalur ini juga membawa mereka ke selatan hingga Meksiko.

Ini adalah sejarah luar biasa yang ditampilkan dalam “Mexodus”, sebuah musikal yang sering meledak-ledak yang sekarang diputar di West Coast di Berkeley Repertory Theatre. Karya ambisius ini ditulis oleh Brian Quijada dan Nigel D. Robinson diciptakan untuk mencoba mengisi beberapa kekosongan dalam ingatan kolektif kita.

Beralih dari reggaeton dan rap ke gospel, musik live ini sering kali membuat Anda terpesona dengan kekuatan soniknya. Meski narasinya lebih dalam dan kaya dibandingkan musiknya, kekuatan sejarah yang terlupakan, konsekuensi rasial dari Perang Meksiko-Amerika, sangat menginspirasi.

Tahukah Anda bahwa antara 4.000 dan 10.000 budak meninggalkan Amerika Serikat setelah Meksiko memperoleh kemerdekaan pada tahun 1821? Sejarah bukanlah hal yang populer dalam budaya Amerika saat ini, namun Quijada dan Robinson memiliki misi untuk mengubah semua itu.

Seperti halnya “Hamilton”, film dua tangan berdurasi 105 menit ini berupaya mengembalikan semangat sejarah Amerika sehingga penonton modern dapat merasakan panasnya ras, kelas, dan batasan seiring berjalannya waktu.

Meskipun kata-kata kasar Trump baru-baru ini yang menyatakan bahwa orang Haiti memakan kucing dan anjing di rumah mengingatkan kita bahwa ada banyak prasangka dan ketakutan terhadap orang-orang baru di negara imigran ini.

Sumber