Pasca gempa Bandung, IDI mengimbau agar mewaspadai munculnya sejumlah penyakit

Minggu, 22 September 2024 – 09:24 WIB

Bandung, VIVA – Pada Rabu, 18 September 2024, gempa tektonik berkekuatan M4,9 mengguncang wilayah Bandung, Jawa Barat. Hasil analisis BMKG menunjukkan pusat gempa terletak pada koordinat 7,23° LS; 107,65° BT atau tepatnya terletak di daratan 25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Baca juga:

3 hari pasca gempa, Kementerian Sosial terus melayani kebutuhan ribuan pengungsi di Bandung.

Data BMKG menunjukkan hingga Kamis 19 September 2024 masih terjadi gempa bumi dengan magnitudo terbesar M3,1 dan tidak ada kemungkinan terjadinya tsunami. Yuk lanjutkan browsing artikel selengkapnya di bawah ini.

Dampak gempa ini terasa di beberapa wilayah Bandung seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Beenda, Garut dan Sileuni, banyak bangunan yang rusak dan ada pula yang roboh.

Baca juga:

Kementerian Sosial memastikan tidak ada lagi korban gempa Bandung yang mengonsumsi singkong di pengungsian.

Gempa bumi ini tidak hanya berdampak pada lingkungan saja, namun juga menimbulkan sejumlah penyakit yang dialami sejumlah pengungsi di beberapa tempat terdampak gempa.

Akibat gempa di Kabupaten Bandung, korban jiwa

Baca juga:

Kementerian Sosial Korban Gempa Morotai datang ke sini

Jenis penyakit yang terjadi pasca bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung saat ini antara lain penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), alergi, hipertensi, mialgia, dan kecemasan.

Tim lapangan IDI juga menemukan ada 2 anak di Desa Sihavuk dengan trauma pascabencana yang membutuhkan konseling.

Hal ini masih dalam pengawasan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan keliling.

Sejauh ini tenaga medis IDI Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat bersama paramedis dan perawat sedang melakukan mobile klinik (pemeriksaan kesehatan keliling) di wilayah terdampak. kata-kata Ketua IDI Wilayah Jawa Barat, Dr.M. Lutfi, SpPD-KHOM, FINASIM, MMRS, dalam keterangan resminya yang dikeluarkan pada Jumat, 20 September 2024.

Tangkapan layar - video warga meninggalkan rumah hancur di Bandung.

Tangkapan layar – video warga meninggalkan rumah hancur di Bandung.

Selanjutnya koordinasi akan terus berlanjut antara IDI wilayah Jawa Barat, IDI cabang Bandung, IDI cabang Garut dan sekitarnya, serta Tim Tanggap Bencana dan Dinas Kesehatan setempat. dia menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Umum PB IDI DR Dr. Moh. Adib Humaydi, SpOT mengapresiasi kewaspadaan IDI cabang Kabupaten Bandung dan IDI cabang terdekat di Jawa Barat bersama IDI wilayah Jawa Barat dalam bantuan bencana gempa bumi di Bandung.

Adib juga menjangkau cabang-cabang IDI di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kesadaran akan potensi bencana dan membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan di daerah masing-masing.

IDI mengimbau masyarakat di sekitar wilayah terdampak gempa untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak serta mengikuti petunjuk dan peringatan aparat keamanan masyarakat dan petugas kesehatan.

Bagi petugas kesehatan dan keselamatan yang bertugas melakukan inspeksi bangunan harus berhati-hati saat melewati ruangan dan area berbahaya.

IDI juga mengingatkan masyarakat di daerah rawan gempa untuk selalu waspada dan memperhatikan peringatan otoritas bencana seperti BMKG dan tidak terpengaruh oleh permasalahan yang tidak dapat diperhitungkan.

Halaman berikutnya

Hal ini masih dalam pengawasan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan keliling.

Halaman berikutnya



Sumber