Kantor berita Al Jazeera diserang oleh militer Israel, terpaksa menutup kantor dan menyita peralatan pemberitaan

Rabu, 25 September 2024 – 02:14 WIB

Ramallah, Viva – Kantor berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar mengungkap pasukan Israel menyerang kantor Jaringan Media Al-Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, pada Minggu, 22 September 2024, dini hari waktu setempat.

Baca juga:

Tiongkok sangat mendukung Lebanon dan menentang serangan Israel terhadap warga sipil

Menurut kantor berita Palestina, Wafa, tentara Israel datang dan menyerang kantor Al-Jazeera di Ramallah dan memerintahkan pegawai Al-Jazeera meninggalkan tempatnya, militer menutup kantor media.

Tentara Israel bertindak sewenang-wenang, menyita peralatan dan dokumen kantor, bahkan memberlakukan larangan aktivitas selama 45 hari.

Baca juga:

Hamas mengakui salah satu komandan lapangannya tewas dalam serangan udara Israel

Al-Jazeera melaporkan, tindakan ini menyusul keputusan kabinet Perdana Menteri Binyamin Netanyahu pada Mei 2024 yang menutup operasi Al-Jazeera di Ramallah.

Baca juga:

Pesawat tempur Israel menyerang kota Taraya di Lebanon, menewaskan 30 orang.

Dalam pernyataan resminya, Al-Jazeera menolak tindakan brutal tersebut dan tuduhan tidak berdasar yang dilakukan otoritas Israel untuk membenarkan serangan ilegal tersebut.

Penggerebekan terhadap kantor kami dan penyitaan peralatan kami bukan hanya merupakan serangan terhadap Al Jazeera, namun juga merupakan penghinaan terhadap kebebasan pers dan prinsip-prinsip jurnalistik.

Al Jazeera menilai tindakan represif tersebut jelas bertujuan untuk menghalangi dunia menyaksikan realitas situasi di wilayah pendudukan dan perang yang sedang berlangsung di Gaza serta dampak buruknya terhadap warga sipil tak berdosa.

Meskipun terdapat upaya intensif untuk membungkam Al Jazeera dan menghentikan pemberitaan Al Jazeera kepada dunia, Jaringan ini tetap teguh dalam misinya.

“Melaporkan kebenaran dengan jujur, bahkan dalam situasi paling sulit dan berbahaya. Al Jazeera tidak akan terintimidasi atau dihalangi untuk mencoba membungkam pemberitaannya,” kata Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

Kantor Berita Qatar menyerukan kepada semua organisasi yang memperjuangkan kebebasan media dan hak asasi manusia, serta lembaga terkait lainnya, untuk mengutuk serangan terus-menerus terhadap jurnalis dan media oleh Israel, dan bagi mereka yang ingin mengubur kebenaran di bawah reruntuhan, jawablah. perang

Halaman berikutnya

Al Jazeera menilai tindakan represif tersebut jelas bertujuan untuk menghalangi dunia menyaksikan realitas situasi di wilayah pendudukan dan perang yang sedang berlangsung di Gaza serta dampak buruknya terhadap warga sipil tak berdosa.

Halaman berikutnya



Sumber