Bagaimana Minerals Nusa Halmahera menyediakan implementasi operasional penambangan ramah lingkungan

Rabu, 25 September 2024 – 22:19 WIB

Jakarta, VIVA – PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) berkomitmen menerapkan praktik penambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menjamin kelangsungan operasi selaras dengan perlindungan lingkungan.

Baca juga:

Mendukung sektor pertambangan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, MIND ID mengungkap sejumlah proyek hilirisasi

Salah satu upaya tersebut adalah tambang emas Gosowong di Maluku Utara, yang menerapkan konsep ini. Ekstraksi hijau untuk memastikan kegiatan pertambangan tetap mengedepankan aspek kelestarian lingkungan hidup.

“Kami secara berkala memantau dan mengevaluasi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan kami. Semua informasi ini dicatat, diukur, diperbarui dan dievaluasi secara rinci,” kata Vidy Vijaya, Manajer Departemen Lingkungan Hidup PT NHM, seperti dilansir dikutip dalam artikelnya. keterangannya, Rabu 25 September 2024.

Baca juga:

Epic, desainer aksi Ria Miranda mengungkapkan keprihatinannya terhadap bahaya sampah plastik laut

gambar mesin penambangan

Ia menjelaskan, sejak tahun 2015, NHM telah memulai program reklamasi lahan untuk mengembalikan kawasan bekas terdegradasi ke kondisi semula. Selain itu, NHM juga menanam tanaman yang cocok untuk memulihkan ekosistem alami.

Baca juga:

Ekspor RI mencapai level tertinggi dalam 20 bulan pada Agustus 2024, mineral menang

NHM juga menjadikan pengelolaan dan pemantauan kualitas air dan udara sebagai prioritas utama. Hal ini dilakukan untuk mencegah pencemaran yang dapat membahayakan masyarakat lokal atau mengganggu keseimbangan ekosistem lokal. Selain reklamasi lahan, NHM juga melakukan restorasi wilayah sungai (DAS) untuk menjaga kualitas air dan memulihkan fungsi ekosistem sungai yang terganggu akibat aktivitas pertambangan.

Reklamasi Cekungan 1 dimulai bersamaan dengan reklamasi tahun 2015 seluas 262,69 hektar di Bukit Tinggi, Kecamatan Malifut, yang termasuk dalam Areal Penggunaan Lain (APL). NHM juga merestorasi tujuh blok lainnya di Akelamo Sibok dan Gamsung Distrik Khao Teluk yang berada di kawasan hutan konservasi dan produksi dengan luas total 1.931,65 hektar.

Program restorasi DAS 2 dimulai pada tahun 2017 meliputi Kawasan Hutan Lindung Gunung Hamiding I dan Hutan Produksi Terbatas Ake Ngabengan Gunung Tolu-Tolu, Asimiko di Kecamatan Galela dengan luas total 1.966 hektar.

Selain itu, Sebagai bagian dari upaya tersebut ekstraksi hijauNHM telah memperkuat pengelolaan limbah, limbah, dan bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan standar tinggi. Pada bulan Februari 2023, NHM membuka Pabrik Sampah Kering (DST), pabrik pengolahan sampah ramah lingkungan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi bebas merkuri.

Pabrik yang dibangun dengan biaya investasi Rp 250 miliar mulai Januari 2022 ini dilengkapi pengolahan dengan instalasi filter press. berekor aman dan efektif. Sampah yang dihasilkan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, seperti untuk pembuatan genteng, batu bata, dan perbaikan infrastruktur setempat.

“Pabrik DST ini merupakan yang pertama di Indonesia dan NHM bangga menjadi pionir dalam pengolahan limbah pertambangan yang ramah lingkungan,” kata Presiden Direktur NHM Haji Robert Nitijudo Wachjo pada acara pembukaan pabrik DST.

Ia menegaskan, NHM akan terus menjadi pionir dalam praktik pertambangan berkelanjutan yang menjaga lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Halaman selanjutnya

Program restorasi DAS 2 dimulai pada tahun 2017 meliputi Kawasan Hutan Lindung Gunung Hamiding I dan Hutan Produksi Terbatas Ake Ngabengan Gunung Tolu-Tolu, Asimiko di Kecamatan Galela dengan luas total 1.966 hektar.

Farah Quinn ditunjuk sebagai koordinator Gerakan Nasional Ekonomi Kreatif di Amerika Serikat



Sumber