Menunggu nasib insentif kendaraan listrik di Indonesia

Rabu, 25 September 2024 – 14:00 WIB

VIVA – Mobil listrik yang meramaikan pasar Indonesia sebagian besar berstatus full import yakni CBU (Completely Built Up). Namun, jumlah model yang diproduksi secara lokal semakin meningkat dari sebelumnya.

Baca juga:

Menko Airlanga: Tanpa insentif, penjualan mobil hybrid masih bagus

Hyundai Ioniq 5 menjadi kendaraan listrik pertama produksi dalam negeri, disusul Wuling Air ev, Binguo EV, Cloud EV, Chery Omoda E5, MG 4 EV dan ZS EV, Neta V-II, Hyundai Kona Electric, baru-baru ini Neta

Presiden Jokowi dengan mobil listrik Hyundai Ioniq 5

Baca juga:

Respons Wuling yang biasa-biasa saja terhadap penjualan mobil listrik di Indonesia merugikan BYD

Artinya, banyak mobil listrik yang berstatus dalam negeri, namun mayoritas mobil listrik produksi dalam negeri sudah mendapat insentif dari pemerintah.

Secara khusus, kendaraan listrik tersebut memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di atas 40 persen untuk mendapatkan manfaat tambahan berupa diskon PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen, selain dibebaskan dari PPnBM dan bea masuk.

Baca juga:

Airlangga menawarkan insentif sebesar Rp1 triliun bagi daerah yang berhasil mempercepat digitalisasi

Sedangkan EV yang masih berstatus impor akan diberikan keringanan berupa tunjangan CBU bebas bea masuk dan PPnBM diambil alih pemerintah. Tapi itu hanya berlaku selama dua tahun, setelah itu produksi lokal wajib dilakukan.

Kebijakan untuk mendorong kendaraan listrik produksi lokal akan berakhir pada Desember 2024, dan pemerintah belum memutuskan apakah akan memperpanjang keringanan tersebut.

Subsidi sepeda motor listrik (dan mobil listrik) akan dibahas kembali dalam kebijakan pemerintah ke depan, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Total mobil listrik yang dijual di Indonesia mencapai 40 unit, tidak termasuk tipe atau varian masing-masing model. Bermain di segmen city car, hatchback, sedan, SUV dan MPV.

Pilihan kendaraan listrik kini semakin banyak, hampir semua merek menawarkan produk serupa, termasuk merek Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan China bersaing untuk hadir di Indonesia.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan kendaraan listrik dari pabrik ke diler mencapai 23.151 unit pada Januari-Agustus 2024, meningkat dari tahun ke tahun.

Halaman berikutnya

Subsidi sepeda motor listrik (dan mobil listrik) akan dibahas kembali dalam kebijakan pemerintah ke depan, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 25 September 2024.

Halaman berikutnya



Sumber