Prajurit kota gila Shifty Shellshock mengungkap penyebab kematian saat perang narkoba terus berlanjut.

Situs ini berpartisipasi dalam program kemitraan dengan berbagai perusahaan. Tautan yang muncul di situs situs ini yang mengarah pada pembelian atau pemesanan di situs mitra menghasilkan pendapatan bagi situs ini. Artinya, situs ini dapat memperoleh komisi jika/ketika Anda mengeklik atau melakukan pembelian melalui tautan afiliasi.

Pada bulan Juni lalu, dilaporkan bahwa Shifty Shellshock, pentolan Crazy Town, meninggal dunia pada usia 49 tahun. Menjadi bagian dari industri musik selama lebih dari dua puluh tahun, penyanyi ini menghasilkan lagu-lagu hits seperti “Butterfly”. Namun meski mendapatkan banyak penggemar sepanjang masa mereka, Shellshock berjuang melawan kecanduan narkoba. Selain karirnya di studio, ia juga tampil di acara sejenisnya Rumah yang tenang Dan Rehabilitasi Selebritiberharap untuk fokus pada ketenangannya sendiri. Terus berjuang melawan kecanduannya, tampaknya penyebab kematiannya justru menjadi penyebab kematiannya.

Dengan waktu tiga bulan untuk mempublikasikan temuannya, kesimpulan pemeriksaan kesehatan terungkap bahwa Shellshock meninggal karena efek kokain, metham****min dan phent***l. Selama beberapa tahun terakhir, peningkatan angka kematian akibat fen***l bahkan membuat anggota parlemen menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil tindakan.

[RELATED: Crazy Town’s Manager Reveals Shifty Shellshock’s Cause of Death: “We All Failed”]

Manajer Kota Gila Howie Hubberman mengenang Shifty Shellshock

Selama kematian Shellshock, manajer Crazy Town, Howie Hubberman, membahas bagaimana orang-orang di sekitar penyanyi tersebut berulang kali mencoba membuatnya meminta bantuan. “Seth Binzer, setelah berjuang melawan kecanduan dan kesuksesan pesat Crazy City dengan ‘Butterfly,’ tidak pernah mampu mencapai tingkat yang lebih sukses untuk kecanduannya. Kita semua sudah mencoba, tapi pada akhirnya kita semua gagal, jika tidak, Shifty akan tetap berada di sini.”

Memberikan informasi lebih lanjut tentang kematian Shellshock, Hubberman menambahkan: “Penyebab kematiannya adalah kombinasi obat resep dan obat bebas. Shifty adalah seorang teman dan sangat ingin menyembuhkan dirinya sendiri – sayangnya, tidak ada yang memiliki alat yang tepat untuk melakukannya. itu, termasuk aku.”

Bukan orang yang menyembunyikan masalahnya dari dunia, Shellshock membagikan postingan di halaman Instagram-nya, mengakui, “Saya seorang pencinta seorang petarung…tetapi seseorang yang harus saya cintai lebih dari sekadar melawan diri saya sendiri. Cinta #Hidup dan Bersyukur. ” Setelah kematiannya, rekan bandnya meluangkan waktu sejenak untuk mengenang teman mereka, yang berbagi kecintaannya pada musik sambil berjuang melawan kecanduan narkoba.

(Foto oleh Christopher Polk/WireImage)



Sumber