Atma Jaya melakukan kegiatan pendidikan untuk remaja putri

Jumat, 27 September 2024 – 23:51 WIB

Jakarta, VIVA – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mempunyai program akademik dengan judul “Selamatkan Bumi, Selamatkan Ras Perempuan” untuk remaja putri di SMPN 286 dan Kampung Muka. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya penggunaan pembalut sekali pakai dan dampaknya terhadap lingkungan.

Baca juga:

Utamakan Edukasi Dibanding Advokasi, Direktur Utama BRI Sunarso Bagikan 5 Langkah Dorong UKM Indonesia Tumbuh

Dalam seminar ini, tiga pembicara utama yaitu Dr. Benedikta Evienia P, SE., MM, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), doktor. Murniati Agustian, S.Pd., M.Pd, Fakultas Pendidikan dan Bahasa (FPB) dan Penny Khandayani, S.Psi., M.Psi, Psikolog. Guru Fakultas Psikologi. Pemaparan yang disampaikan meliputi materi terkait pendidikan seks bagi remaja putri, pengenalan sistem reproduksi wanita, dan juga mengajarkan remaja cara mengelola keuangan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Jumat, 27 September 2024, workshop tersebut membahas dampak lingkungan dari sampah sanitasi sekali pakai, serta alternatif penggunaan pembalut kain yang lebih ramah lingkungan. Selain untuk menjaga lingkungan, penggunaan pembalut kain juga membuka peluang ekonomi bagi perempuan yang memproduksinya, sehingga berkontribusi terhadap berkembangnya perekonomian rumah tangga.

Baca juga:

Paket Bea dan Cukai Belajar tentang peraturan cukai dengan berbagai kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan di SMPN 286 Jakarta ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman remaja putri tentang kesehatan reproduksi dan dampak negatif pembalut sekali pakai baik terhadap lingkungan maupun kesehatan. Peserta diajak untuk mempertimbangkan pembalut kain sebagai alternatif yang tidak hanya ramah lingkungan, namun juga lebih aman bagi kesehatan reproduksi.

Minat peserta cukup tinggi, banyak diantaranya yang menunjukkan minat menggunakan pembalut kain. Mereka juga melihat potensi komersial dari produksi pembalut kain yang selain dapat mengurangi limbah juga dapat menjadi peluang bisnis. Salah satu peserta, Najma, siswa SMPN 286 menyatakan, “Workshop ini sangat bermanfaat dan saya juga bersedia menggunakan pembalut kain sebagai pengganti pembalut sekali pakai.”

Baca juga:

Kaki Timothy Ronald yang menginspirasi, dia suka berbagi dan membangun sekolah di daerah terpencil di negara ini

Pesan utama yang disampaikan dalam kegiatan ini adalah dengan beralih ke pembalut kain, perempuan dapat berkontribusi dalam mengurangi pemborosan dan menjaga kesehatan reproduksinya. Dr. Benedicta Evienia Prabavanti, SE., MM selaku penyelenggara menegaskan, kegiatan ini merupakan upaya mengedukasi remaja putri agar sadar akan risiko kesehatan dari penggunaan pembalut sekali pakai dalam jangka panjang.

Praktisi IT dan Managing Director PT TDC Indra memperkenalkan penggunaan Poskulite

Sosialisasi dan edukasi menjadi kunci transaksi digital seperti Jabodetabek

Diperlukan langkah sosialisasi dan edukasi yang intensif agar kelompok masyarakat dapat bertransisi menggunakan digital dalam bertransaksi.

img_title

VIVA.co.id

19 September 2024



Sumber