BSI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,26 persen, pergerakan upah menjadi penopang utama

Jumat, 27 September 2024 – 12:04 WIB

Jakarta, VIVA – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang stabil dengan mencatat kemajuan sebesar 16,26 persen hingga Agustus 2024. Gaji menjadi pendukung utama.

Baca juga:

Guru emeritus tersebut juga meretas situs BKN yang menyebarkan informasi tentang universitas dan perusahaan asing

Nilai nominal dana pihak ketiga yang dikelola Bank BSI mencapai Rp 297,78 triliun. Salah satu alasan indikator ini adalah dukungan pengelolaan dana upah, yang menyumbang Rp 21 triliun atau lebih dari 1,2 juta nasabah.

Anton Sukarna, Direktur Penjualan dan Distribusi BSI, mengatakan stabilnya pertumbuhan DPK menjadi bukti aktivitas perusahaan semakin mendapat kepercayaan masyarakat Tanah Air. BSI juga berupaya mempertahankan kinerja positif tersebut dengan mengoptimalkan dana murah yang tumbuh pesat hingga 22,15 persen pada periode yang sama.

Baca juga:

BKN menggantikan KASN untuk mengawasi pelanggaran ASN di Pilkada 2024

Karyawan menghitung uang di cabang digital Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Saat ini BSI terus fokus pada pengembangan dana murah di segmen ritel. Salah satu caranya adalah melalui sistem gaji Melalui gaji menjadi satu Gerbang “Awalnya pelibatan ekosistem transaksi syariah,” tambah Anton, dari keterangan resminya.

Baca juga:

Utamakan Edukasi Dibanding Advokasi, Direktur Utama BRI Sunarso Bagikan 5 Langkah Dorong UKM Indonesia Tumbuh

Rekening tabungan rekening giro (CASA) atau dana murah yang berhasil dihimpun BSI dari nasabah setianya pada Juni 2024 sebesar Rp 184 triliun atau meningkat 21,65 persen year-on-year. Jumlah ini berasal dari 1,1 juta pelanggan. Sedangkan DPK meningkat 17,5 persen menjadi Rp 297 triliun pada periode yang sama.

Gambar tagihan

Selain itu, Anton mengatakan BSI telah bermitra dengan lebih dari 1.400 institusi terkait gaji Kerja sama ini meliputi pembayaran upah, pembiayaan karyawan, serta operasi jasa keuangan lainnya.

Gaji Mata uang ritel untuk mengakses pembiayaan dengan risiko minimal. Dimana posisinya pada bulan Agustus 2024, NPF (pembiayaan bermasalah) gaji BSI kurang dari 1 persen. Hal ini menunjukkan kualitas pembiayaan yang menggunakan sistem tersebut gaji “BSI sangat sehat dan memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis ritel,” kata Anton.

Bank BSI membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak pihak yang berkepentingan terkait BSI memperkuat posisi upah melalui kerja sama dengan Badan Layanan Umum Negara (BKN) yang resmi menjalin kerja sama pada Kamis, 26 September 2024.

Plt. Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto mengatakan, pihaknya telah menandatangani perjanjian kerja sama yang menyetujui pembagian gaji 2.374 pegawai negeri sipil BKN dan pekerja PPPK di seluruh Indonesia.

“Kolaborasi ini menjadi awal bagi BKN untuk bersama-sama mengembangkan literasi keuangan syariah di Indonesia. Kami berharap sinergi ini dapat membantu optimalisasi pemanfaatan layanan syariah khususnya di lingkungan BKN,” kata Haryomo.

Halaman berikutnya

Selain itu, Anton mengatakan BSI telah bekerja sama dengan lebih dari 1.400 institusi dalam bidang payroll. Kerjasama ini mencakup pembayaran gaji, pendanaan staf dan transaksi keuangan lainnya.

Halaman berikutnya



Sumber