Punya seribu wajah! Gejala limfoma Hodgkin seringkali mirip dengan penyakit lain, salah satunya demam

Jumat, 27 September 2024 – 19:53 WIB

Jakarta, VIVA – Limfoma merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Ada dua jenis utama limfoma, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.

Baca juga:

Selain lebih cepat, kini Anda bisa melakukan pemindaian MRI sambil mendengarkan musik atau menonton film

Limfoma Hodgkin, atau kanker kelenjar getah bening, meskipun lebih jarang terjadi, ditandai dengan sel Reed-Sternberg dan paling sering menyerang orang dewasa muda dan mereka yang berusia di atas 55 tahun. Gulir ke bawah untuk detail selengkapnya!

Kesadaran akan limfoma Hodgkin masih sangat rendah di Indonesia. Gejala yang tidak normal seringkali membuat penyakitnya sulit dikenali, dan banyak pasien yang baru menyadarinya setelah penyakitnya mencapai stadium lanjut.

Baca juga:

Lega dari penyakit kanker, Nunung menjadikan pekerjaan sebagai pelampiasan kesedihan

Menurut Globocan 2022, terdapat 12.308 kasus baru Limfoma Hodgkin dan 4.410 kematian di kawasan Asia Tenggara. Di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia telah melaporkan 1.294 kasus baru dan 373 kematian.
Jumlah tersebut meningkat dari data Globocan pada tahun 2020 yang mencatat 1.188 kasus baru dengan 363 kematian.

Baca juga:

Bersyukur! Nunung Sembuh dari Kanker, Begini Caranya Jaga Pola Hidup Sehat

Spesialis hematologi-onkologi, dokter. Dr. Andhika Rahman, SpPD-KHOM menjelaskan kondisi limfoma Hodgkin di Indonesia masih belum terdiagnosis dengan baik.

“Banyak pasien baru berkonsultasi ke dokter setelah penyakitnya memburuk. Tak jarang, mereka juga mengalami kesalahan diagnosis karena gejalanya tidak spesifik dan seringkali menyerupai penyakit lain, kata dr Andhika saat diskusi media tentang Pengenalan Limfoma Hodgkin yang digelar Takeda di Jakarta, Kamis, 26 September 2024.

Lebih lanjut dr Andhika menjelaskan, karena gejalanya sering menyerupai penyakit lain, limfoma Hodgkin sering disebut sebagai penyakit seribu wajah.

Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai beberapa gejala, seperti munculnya benjolan di area kelenjar getah bening yang dapat disertai gejala sistemik yang disebut gejala B.

Gejalanya berupa demam lebih dari 38 derajat tanpa sebab yang jelas, keringat malam berlebihan, dan penurunan berat badan lebih dari 10 persen dalam 6 bulan berturut-turut tanpa diet atau penyakit lainnya.

“Jika Anda melihat gejala seperti itu, segera temui dokter untuk pemeriksaan menyeluruh. Karena
“Semakin cepat limfoma Hodgkin didiagnosis, semakin besar peluang untuk memulai pengobatan yang tepat dan semakin tinggi tingkat kelangsungan hidup pasien,” ujarnya.

Andhika juga melihat maraknya pengobatan herbal dan berbagai terapi alternatif yang diklaim mampu menyembuhkan kanker, tahi lalat, dan masih banyak lagi. Namun, ia membantah pengobatan tersebut benar-benar bisa menyembuhkan kanker.

“Faktanya, tidak ada pengobatan yang tidak melalui uji klinis atau uji klinis. Untuk itu masyarakat harus lebih waspada dan kritis terhadap segala jenis obat herbal dan sejenisnya yang belum dibuktikan secara uji klinis, ujarnya.

Halaman berikutnya

Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai beberapa gejala, seperti munculnya benjolan di area kelenjar getah bening yang dapat disertai gejala sistemik yang disebut gejala B.

Halaman berikutnya



Sumber