Rebel Rose dan Fanny Soegi siap tampil di DCDC Music Court

Jumat, 27 September 2024 – 22:22 WIB

Jakarta, VIVA – Dua musisi berbakat dari genre berbeda, Rebellion Rose dan Fanny Soegi menarik perhatian “jaksa” dalam program DCDC Court Music. Isyan Roz yang terkenal dengan genre rock dan Fanny Soegi penyanyi folk penuh pesona kini tengah menjadi pusat perhatian dunia musik Tanah Air.

Baca juga:

Konser Rasa, Pertunjukan Musik Penuh cinta dengan pesan-pesan positif

Program pengadilan musik DCDC kali ini mengikuti karier dua musisi yang sedang naik daun. Pindah lagi, oke?

Acara tersebut akan digelar di VOC Inlander Koffiehuis, Bandung, dimana Rebellion Rose akan menjadi tergugat pertama pada DCDC Music Court edisi ke-58 pada Jumat, 27 September, disusul Fanny Soegi pada edisi ke-59 yang digelar pada Jumat. Jumat, 11 Oktober.

Baca juga:

Loka Manya Prawiro kembali mengungkapkan isi hatinya lewat lagu idaman seorang wanita

Menurut Agus Danny Hartono, perwakilan DCDC, “Rebellion Rose dan Fanny Soegi, kedua musisi berbeda genre ini belakangan ini banyak mendapatkan popularitas di kalangan pecinta musik. Musik mereka juga sudah didengar banyak orang dan begitu mempengaruhi banyak orang mereka layak diundang dan musik mereka didengarkan di DCDC Music Court.”

Baca juga:

Perjuangan Cecil Young sebagai rapper wanita dan debutnya di dunia hip-hop

DCDC Music Court merupakan program yang bertujuan untuk mengevaluasi dan mengapresiasi karya-karya musisi Tanah Air. Program ini ditutup dalam bentuk eksperimen, dimana musik mereka diuji secara kritis, namun tetap diresapi humor. Membuat penonton tertawa di tengah “percobaan” yang sengaja dibalut dengan suasana ringan namun tetap intens.

Pada edisi ke-58, Rebellion Rose, band rock asal Yogyakarta yang dibentuk pada 2008, akan diadili. Grup ini terkenal dengan musiknya yang kerap mengangkat tema solidaritas dan advokasi terhadap suara-suara marginal. Mereka baru-baru ini merilis single self-titled baru Dengan tanganku di dada, Ini janjiku padamu. Rebellion Rose telah menunjukkan diri sebagai grup rock yang karya-karyanya mampu memikat hati para penggemarnya.

Saat mengetahui akan dipanggil ke Pengadilan Musik DCDC, penyanyi Rebellion Rose Faian Sinner menunjukkan kesediaannya untuk diadili bersama jaksa.

“Tidak ada pilihan lain. Kami siap memberikan penjelasan dan melindungi semua cita-cita kami dalam bermusik,” tegas Fyan Sinner.

Tak kalah menarik, pada edisi ke-59 ini, Fanny Soegi akan mengusung musik folk khasnya. Kualitas vokalnya yang unik, lirik yang puitis, dan musik yang menenangkan menjadikan Fanny sebagai penyanyi yang pesonanya sulit untuk dilupakan.

Setelah memutuskan keluar dari bandnya dan bersolo karir, ia merilis beberapa lagu, termasuk single terbarunya atas namanya sendiri. Dharma Dan Arutala. Musiknya yang dalam dan penuh makna membuat kehadirannya di DCDC Music Court semakin dinantikan.

Agus Danny Hartono menambahkan, program tersebut menawarkan banyak musisi untuk diadili oleh dua jaksa penuntut umum, Budi Dalton dan Pedi Baik. Sidang dipimpin Man Jasad selaku jaksa yang nantinya akan menentukan nasib musik terdakwa.

Selanjutnya, Eddie Brokoli akan bertindak sebagai Panitera yang menyelenggarakan persidangan, sedangkan Yoga PHB dan Rully Sikapundung akan membela terdakwa atas tuntutan yang diajukan.

Halaman berikutnya

Sumber: adalah



Sumber