Penampakan dan Identitas 2 Tersangka Aksi Brutal Peledakan Perselisihan Refly Horun Cs

Minggu, 29 September 2024 – 20:24 WIB

Jakarta, VIVA – Polda Metro Jaya telah merilis identitas dua tersangka pembubaran brutal acara Forum Watani (FTA) kontroversial di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu pekan lalu. Kedua tersangka tersebut adalah GW (22) dan FEK (38).

Baca juga:

Gus Najmi dari PKB tegaskan pembubaran Diskusi Kemang: Demokrasi kita terganggu

GW adalah petugas keamanan. Sedangkan FEK merupakan pegawai swasta.

Pertama FEK selaku koordinator lapangan. Kemudian GW sebagai pelaku perusakan bendera tersebut, kata Wakapolda Metro Jaya Jenderal Djati Wiyoto Abadi di Polda Metro Jaya, Minggu, 29 September 2024.

Baca juga:

Pelecehan terhadap keamanan hotel dan perusakan properti diduga membubarkan perselisihan Kemang dengan hukuman tersebut

Dalam kasus ini, polisi sebenarnya berhasil menangkap lima orang dari kelompok pembubaran paksa acara debat tersebut. Sejumlah tokoh seperti Refli Harun, Dekan Syamsudin dan Said Didu turut serta dalam forum diskusi tersebut.

Namun hanya dua dari lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Kondisi tiga orang lainnya, berinisial JJ, LW, dan MDM, masih dalam penyelidikan.

Baca juga:

Bukti-bukti aksi brutal perusakan Sidang Kemang, sudah dipersiapkan matang hingga keamanan hotel disalahgunakan.

Berdasarkan data yang kami peroleh, kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan tim masih terus berupaya mencari pelaku lainnya, kata Jati.

OTK membubarkan acara debat di Hotel Grand Kemang

Sebelumnya, acara diskusi bertajuk Temu Diaspora Nasional bersama tokoh dan aktivis nasional di sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dibubarkan paksa oleh orang tak dikenal (OTK). Acara diskusi dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 September 2024.

Acara debat tersebut juga dihadiri oleh mantan Ketua Umum PP Jenderal Muhammadiya Din Syamsuddin dan pakar hukum tata negara Rafli Haroon.

Dean juga mengkritisi tindakan anarkis yang dilakukan sejumlah orang tak dikenal. Ia menilai kejadian ini merupakan kejahatan demokrasi.

“Yang terjadi sebelumnya adalah kejahatan terhadap demokrasi. Kita biarkan mereka berbicara sebagai wujud demokrasi, tapi ketika mereka masuk dan menghancurkannya, itulah anarkisme,” kata Dean dalam konferensi pers. saluran YouTube Aaron’s Refley, Sabtu lalu.

Halaman berikutnya

Sebelumnya, acara diskusi bertajuk Temu Diaspora Nasional bersama tokoh dan aktivis nasional di sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dibubarkan paksa oleh orang tak dikenal (OTK). Acara diskusi dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 September 2024.

Halaman berikutnya



Sumber