Festival Palestina 2024 di Ubud, chef Palestina yang populer diserbu turis asing

Senin, 30 September 2024 – 07:08 WIB

Ya, HIDUP – Palestine Festival 2024, perayaan budaya Palestina, menawarkan kuliner khas Palestina. Masakan Timur Tengah menjadi menu yang dicari wisatawan mancanegara yang berkunjung ke festival di Museum Seni Istana Ubud, Bali pada Sabtu, 28 September 2024.

Baca juga:

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menjadi tuan rumah eCulinary Awards 2024 yang memberikan penghargaan kepada UKM yang mampu melestarikan cita rasa lokal

Hidangan asli Palestina yang disajikan di restoran lokal berkisar dari hummus, maqluba atau maqlubeh hingga baklava dan chai.

Makluba merupakan hidangan yang populer di Timur Tengah. Makanan ini terdiri dari nasi yang dimasak dengan bumbu dan dimasak dengan daging atau ayam dan sayuran.

Baca juga:

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Tiongkok untuk mempromosikan masakan Indonesia

Selain memiliki cita rasa khas Timur Tengah yang penuh rempah, maqluba juga dikenal sebagai simbol perlawanan masyarakat Palestina terhadap Israel.

Lebih dari sekedar pertemuan, kedai teh bergaya pertemuan ini menyajikan teh dan kopi Timur Tengah, menghadirkan suasana otentik pada festival Palestina.

Baca juga:

Jelajahi keunikan masakan Peranakan, perpaduan rempah-rempah dan kekayaan budaya

Seorang tamu asal Jakarta, Denmark yang mencicipi teh Timur Tengah mengatakan, teh yang diminumnya memiliki rasa herbal yang menyehatkan.

“Rasa herbalnya kuat, sangat kuat dan menyegarkan. Rasanya nikmat, berbeda dengan teh biasa,” kata Denmark.

Festival Palestina atau Palestina 2024 merayakan bangsa dan tanah airnya melalui seni, musik, budaya, dan kuliner yang didukung oleh keluarga kerajaan Ubud.

“Wilayah Ubud adalah pusat perubahan dan desa yang menyembuhkan peradaban,” kata Penglingsir Puri Ubud Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati yang akrab disapa Kok Ace.

Selama festival berlangsung, Puri Ubud menjangkau komunitas Palestina di Bali untuk menampilkan atraksi budaya dan seninya.

Halaman berikutnya

“Rasa herbalnya kuat, sangat kuat dan menyegarkan. Rasanya nikmat, berbeda dengan teh biasa,” kata Denmark.



Sumber