Ketua Kadin Anindya Bakri menekankan pentingnya industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah

Senin, 30 September 2024 – 11:38 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Bakri mencatat Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Indonesia mengalami kenaikan selama lebih dari 30 bulan berturut-turut.

Baca juga:

Anindya Bakri: Kadin siap bermitra dengan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen

Anindya menilai perluasan produksi Indonesia menunjukkan telah terjadi industrialisasi di Indonesia.

“Harus kita apresiasi selama 35 bulan berturut-turut PMI Index kita berada di atas 50, maksudnya apa? nilai tambah,” kata Anindya dalam seminar bersama Menteri Perindustrian RI pada 30 September 2024.

Baca juga:

Berbicara kepada generasi muda, Anindya Bakri mengatakan, lapangan kerja masih menjadi isu utama

Seminar Kadin Indonesia dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Meski belakangan ini PMI manufaktur mengalami penurunan, Anin, sapaan akrabnya, optimistis pemerintah sudah menyiapkan strategi agar PMI bisa kembali berekspansi.

Baca juga:

Anindya Bakri membuka pintu. Arsjad Rasjid menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin

“Sebenarnya kontraknya sudah ditutup beberapa bulan terakhir. Tapi saya yakin setiap long guard sudah siap,” jelasnya.

Sementara PMI manufaktur Indonesia turun menjadi 48,9 pada Agustus 2024 dari sebelumnya di level 49,3.

Seminar Kadin Indonesia dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Seminar Kadin Indonesia dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Ia melanjutkan, sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin akan bekerja sama dengan pemerintah untuk kembali mengembangkan industri manufaktur.

“Di sini Kadin sebagai mitra strategis pemerintah mempunyai tugas untuk mendengarkan dan memahami berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987. Batas waktu berikutnya adalah 20 Oktober. menyentuh tanahtegas Anin.

Halaman berikutnya

Sumber: VIVA.co.id/M Ali Wafa

Halaman berikutnya



Sumber