Kronologi meninggalnya Wathi Siregar, ibunda Sonny Septian menjalani operasi dan dirawat di ICU selama seminggu.

Senin, 30 September 2024 – 14:40 WIB

Jakarta, VIVA – Aktor Sonny Septian dan kakak perempuannya Elma Teana dan Rancy Milano kini berduka. Ibunya, Vati Siregar meninggal dunia pada Minggu, 29 September 2024. Jenazah Wati dimakamkan hari itu juga di TPU Karet Biwak, Jakarta Pusat.

Baca juga:

Penyesalan terdalam Elma Teana di akhir hayat ibunya

Ditemui usai pemakaman, Elma Teana membeberkan kronologi kematian ibunya. Beberapa hari sebelum kematiannya, kesehatan Wati memburuk hingga ia dirawat di ICU. Gulir ke bawah untuk detail selengkapnya!

“Pertama kali sebelum dibawa ke ICU, ibu saya tidak bisa makan dan minum selama dua hari, dia langsung dibawa ke ICU karena kami khawatir, ya, dia dibawa ke ICU, selama seminggu di di ICU dia makan dan minum lewat selang terus,” kata Elma Teana.

Baca juga:

Park Ji Ah, yang berperan sebagai ibu Son Hee dalam film “Fame”, meninggal karena pendarahan otak.

Pasca operasi pemasangan selang, kondisi Vati berubah. Seiring membaiknya kondisinya, Elma mengaku semasa kecil dirinya merasa sangat bahagia dan bersyukur.

Baca juga:

Kabar duka, Wati Siregar, ibunda Sonny Septian telah meninggal dunia

“Setelah dioperasi, aku kena gembur-gembur, umur juga, tapi alhamdulillah ibuku juga sudah baik-baik saja lagi, tapi dia masih di ruang rawat inap. Dia muntah-muntah. Kami datang malam itu, alhamdulillah ibuku sudah sehat kembali, bahkan terakhir kali Sonny bisa ke rumah sakit, kami menelepon semua orang, terima kasih. “Kamu tahu, ibu baik-baik saja, dia akan baik-baik saja,” kata Elma.

Namun pada Minggu pagi, 29 September 2024, kesehatan Wathi kembali memburuk dan meninggal dunia.

“Oke, jam 4 atau 5 kan? Jam 4, adikku telepon, ‘Choi Elma ada di sini.’ salah?’ “Datang saja ke sini. Ya, aku sudah sampai di sana sudah larut,’” kata Elam Teana.

Wati Siregar sendiri sudah lama menderita penyakit kanker dan sudah menyebar hingga ke paru-parunya.

“Itu kanker. Tapi sudah menyebar ke paru-paru sehingga dia tidak bisa bernapas lagi. Nafasnya sesak,” kata Elma.

“Sudah 15 tahun, saya divonis hanya 2 tahun. Tapi alhamdulillah ibu bisa mengatasi semuanya. Ibu sudah tidak sakit lagi, ibu orang yang paling kuat,” tambah Sonny Septyan.

Halaman berikutnya

“Oke, jam 4 atau 5 kan? Jam 4, adikku telepon, ‘Choi Elma ada di sini.’ salah?’ “Datang saja ke sini. Ya, aku sudah sampai di sana sudah larut,’” kata Elam Teana.

Halaman berikutnya



Sumber