Seorang mata-mata Iran terungkap dalam pembunuhan pemimpin Hizbullah Nasrallah

Senin, 30 September 2024 – 15:24 WIB

Beirut, VIVA – Seorang mata-mata Iran diduga memberi tahu Israel tentang lokasi pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebelum pemimpin kelompok itu menjadi sasaran dan terbunuh dalam serangan besar-besaran di Tel Aviv pada Jumat, 27 September 2024. Hal ini dilaporkan oleh surat kabar Prancis Le Parisien.

Baca juga:

Bagaimana Israel Melacak Pergerakan Hassan Nasrallah, Rumor Bom Pager di Lebanon Terungkap

Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Nasrallah terbunuh di markas bawah tanahnya yang sangat aman, yang dibangun di bawah blok perumahan enam bangunan di jantung pinggiran selatan Beirut.

Lebanon menghadapi kekerasan paling mematikan dalam beberapa pekan terakhir ketika negara itu berjuang untuk memenuhi pasokan medis, kata koordinator kemanusiaan PBB pada Jumat, 27 September 2024.

Baca juga:

Ternyata Israel menggunakan bom Amerika untuk membunuh para pemimpin Hizbullah

Serangan udara tersebut menghancurkan bangunan dan menyebabkan kerusakan parah di daerah antara distrik Haret Hreik dan Borj el-Barajneh.

Selain itu, belum diketahui berapa banyak orang yang tewas dalam serangan meluas ini.

Baca juga:

Iran mengancam akan “menghadiahi” Israel atas kematian pemimpin Hizbullah tersebut

Melansir The New Arab, Senin 30 September 2024, serangan hari Jumat ke Lebanon merupakan serangan terbesar Israel ke negara itu sejak perang tahun 2006.

Menurut laporan Le Parisien, jurnalis Iran ini memberikan informasi kepada intelijen Israel tentang kapan Nasrullah tiba di markas kelompoknya. Di sisi lain, F-35 Israel sudah menunggu di wilayah udara Lebanon.

Nasrullah diketahui datang untuk mengikuti pertemuan darurat di pangkalan bawah tanah tersebut, didampingi puluhan komandan Hizbullah dan komandan Iran lainnya, termasuk resimen Pasukan Quds Iran, bagian dari Garda Revolusi (IRGC).

Mereka tiba tak lama setelah pemakaman Mohammad Hussein Srour, yang memimpin divisi drone Hizbullah dan tewas dalam serangan udara sehari sebelumnya.

Setelah menunggu Nasrullah dan komandan lainnya berkumpul di sebuah ruangan, pesawat tempur Israel menyerang.

Le Parisien mengutip sumber keamanan Lebanon yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: “Mereka meninggalkan segalanya; mereka tidak ingin kehilangan tujuan mereka.”

Setidaknya enam bom seberat 2 ton dijatuhkan di kawasan ini, menyebabkan ledakan besar yang terdengar di seluruh kota.

Militer Israel mengklaim pada hari Minggu bahwa selain kematian Nasrullah, lebih dari 20 anggota Hizbullah lainnya dari berbagai tingkatan tewas dalam serangan itu.

VIVA Militer: Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrullah

VIVA Militer: Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrullah

Hizbullah juga telah mengonfirmasi kematian seorang pejabat tinggi, Ali Karaqi, serta jenderal Brigade Garda Revolusi, Abbas Nilbohohan.

Israel juga menyebutkan beberapa anggota lainnya yang diklaim tewas dalam serangan itu.

Menurut video yang viral pada Minggu, serangan udara tersebut menyebabkan kedalaman 50 hingga 70 meter.

Video lain yang beredar di Internet diduga memperlihatkan jenazah Nasrullah dikeluarkan dari bawah reruntuhan.

Halaman berikutnya

Nasrullah diketahui datang untuk mengikuti pertemuan darurat di pangkalan bawah tanah tersebut, didampingi puluhan komandan Hizbullah dan komandan Iran lainnya, termasuk resimen Pasukan Quds Iran, bagian dari Garda Revolusi (IRGC).

Shin Tae Yong akan tinggal di Indonesia seumur hidupnya jika itu terjadi



Sumber