Hari Batik Nasional, perajin tunarungu dan penyintas kanker membuat ribuan kain indah

Rabu, 2 Oktober 2024 – 07:28 WIB

Jakarta, VIVA – Hari Batik Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 2 Oktober. Hari ini juga menandai 15 tahun batik ditetapkan dan diakui dunia sebagai warisan budaya takbenda UNESCO.

Baca juga:

Saking hebatnya, Enzy Storia dan Cinta Laura kembali memukau penonton di Paris Fashion Week

Masyarakat Indonesia mempunyai kewajiban untuk turut serta melestarikan batik, salah satunya adalah dengan bangga mengenakan batik dan merawatnya dengan baik. Gulir ke bawah untuk detail selengkapnya!

Tidak hanya digunakan untuk acara-acara tertentu, namun batik bisa menjadi gaya hidup yang digunakan sehari-hari.

Baca juga:

VIDEO: IShowSpeed ​​​​​​Reaction, fans terdekat bilang batik itu berasal dari Malaysia

Oleh karena itu, dalam rangka mendukung kelestarian batik, para perajin penderita kanker dan tuna rungu diajak untuk bersama-sama memproduksi kain batik sebanyak 2024 lembar secara mandiri. Hal ini dimaksudkan untuk menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup komunitas perajin batik di Ruma Batik Palbatu, Jakarta Selatan dan sekitarnya.

Baca juga:

Batiknya diklaim dari Malaysia, IShowSpeed: Ini dari Indonesia

Budi Dwi Hariyanto, pendiri Rumah Batik Palbatu, mengatakan cara ini sangat membantu para seniman batik dalam menghadirkan dan melindungi batik sebagai warisan budaya Indonesia.

“Selain itu, kami juga terlibat dalam proses ini. “Tentunya dengan bertambahnya jumlah pecinta batik ini harapannya dapat menjadi motivasi bagi para seniman khususnya di Ruma Batik Palbatu yang sebagian besar merupakan warga sekitar, penyintas kanker, dan penyandang tuna rungu. aktivitas sehari-hari,” ujarnya. Budi dalam keterangannya yang dikeluarkan, Rabu, 2 Oktober 2024.

Dalam kolaborasi ini, Attack Batik & Delicate Care akan meluncurkan motif Kain Batik Kirei yang akan diperkenalkan dan ditampilkan di Kantor Pusat Kao Indonesia pada Hari Batik Nasional 2024.

Kain Batik Kirei yang istimewa diciptakan dengan menuangkan nilai-nilai gaya hidup Kirei ke dalam karya indah dengan memadukan motif batik tertentu yang mencerminkan jati diri batik Indonesia.

Nilai keindahan dan kesucian diwakili oleh bunga mawar dan melati yang dipadukan dengan seorang wanita yang mengenakan kabaya yang cantik, bersih dan harum. Terdapat pula simbol komunitas Cancer dan Tunarungu yang menjadi ciri khas perajin Ruma Batik Palbatu.

Susilawati, Vice President Marketing Kao Indonesia, mengatakan dengan hadirnya gaya hidup Kirei, masyarakat dapat hidup lebih bersih, sehat, dan indah dalam lingkungan yang berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

“Salah satunya diwujudkan melalui Attack Batik & Delicate Care yang memenuhi kebutuhan dan kebiasaan masyarakat Indonesia, serta kerjasama dengan beberapa pihak. Diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup konsumen. , komunitas dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan kata Susilovati.

Halaman berikutnya

Dalam kolaborasi ini, Attack Batik & Delicate Care akan meluncurkan motif Kain Batik Kirei yang akan diperkenalkan dan ditampilkan di Kantor Pusat Kao Indonesia pada Hari Batik Nasional 2024.

Halaman berikutnya



Sumber