Menteri Luar Negeri Lebanon: Nasrullah menyetujui gencatan senjata dengan Israel sebelum kematiannya

Kamis, 3 Oktober 2024 – 17:04 WIB

Moskow, VIVA – Mendiang pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, menyetujui gencatan senjata sementara dengan Israel beberapa hari sebelum dia terbunuh di Beirut, kata Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdullah Bou Habib.

Baca juga:

Sekretaris Jenderal PBB secara resmi telah melarang masuk ke Israel

Pada tanggal 25 September, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat, dan mitranya Emmanuel Macron, Presiden Prancis, mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

“Dia (Nasrullah) setuju, dia setuju… Kami sepenuhnya setuju. Lebanon menyetujui gencatan senjata melalui konsultasi dengan Hizbullah. Nabih Berri, ketua parlemen (Lebanon) berkonsultasi dengan Hizbullah dan kami memberi tahu pihak Amerika dan Prancis tentang apa yang terjadi. Mereka memberi tahu kami bahwa (Perdana Menteri Israel Benjamin) juga membenarkan pernyataan kedua presiden (Biden dan Macron). CNN.

Baca juga:

Israel mengebom pusat Lebanon dan membunuh 6 orang

VIVA Militer: Ledakan di Lebanon Selatan setelah serangan artileri Israel

Habib juga menyatakan seluruh pihak terkait menyetujui usulan kedua presiden tersebut.

Baca juga:

Menlu Retno menyampaikan, 25 WNI berhasil dievakuasi dari Lebanon.

Dia menambahkan bahwa Lebanon mengandalkan bantuan Amerika Serikat, karena mereka mempunyai peran “sangat penting” dalam situasi ini, dan tampaknya Beirut tidak punya pilihan lain.

Nasrullah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut pada 27 September.

Israel dan Hizbullah yang berbasis di Lebanon telah mulai melancarkan serangan roket dan serangan udara sejak pekan lalu.

Israel menyerang markas Hizbullah di Beirut, Lebanon

Israel menyerang markas Hizbullah di Beirut, Lebanon

Rezim Zionis mengirimkan pasukannya melintasi perbatasan pada minggu ini, dan bentrokan di lapangan dimulai pada Rabu (2/10) sebelumnya.

Akibatnya banyak negara yang mengevakuasi warganya dari Lebanon karena rasa tidak aman.

Serangan rudal Iran ke Israel pada hari Selasa diyakini hanya meningkatkan ketegangan di kawasan. (semut)

Halaman berikutnya

Nasrullah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut pada 27 September.

Halaman berikutnya



Sumber