Polisi Johor Bahru mengungkap 4 kasus narkoba dalam seminggu, 4 pelaku divonis 12 tahun penjara

Jumat, 4 Oktober 2024 – 01:10 WIB

Jakarta, VIVA- Polsek Johar Baru mendeteksi empat kasus peredaran narkoba dalam sepekan. Dalam penggerebekan ini, empat tersangka berhasil ditangkap beserta barang bukti berupa puluhan gram sabu.

Baca juga:

Pemerasan Pengguna Narkoba, 4 Anggota Polda Jatim Gadungan Ditangkap

Kapolsek Johar Baru, Kompol Saiful Anwar menjelaskan, terungkapnya kasus narkoba ini merupakan hasil koordinasi antara polisi dan masyarakat yang aktif memberikan informasi adanya aktivitas mencurigakan.

Pada 28 September 2024, Tim Reskrim Polres Johor Bahru menerima laporan warga mengenai peredaran narkoba di kawasan Kampung Rawa.

Baca juga:

29 Kg Sabu dan 39 Ribu Ekstasi Disita dari Jaringan Internasional, Tersangka Tunggu Hukuman Mati

“Informasi masyarakat sangat membantu kami menyelesaikan kasus ini. Sekitar pukul 15.00 WIB tim kami bergerak cepat dan berhasil menangkap tersangka pertama IH (35) di lokasi dengan barang bukti sabu seberat 15,15 gram, kata Kompol Saiful Anwar dalam keterangannya, Kamis, 3 Oktober. , 2024.

Keberhasilan tersebut berujung pada penyelidikan lebih lanjut yang akhirnya mengarahkan petugas ke tersangka lain dalam jaringan peredaran narkoba di Jakarta Pusat.

Baca juga:

Lab Obat digerebek di rumah mewah Serang Banten, cetak 6,9 juta pil PCC hanya dalam 3 bulan

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Johor Bahru Mohamed Rasid mengatakan kasus ini berlanjut setelah penangkapan IH.

Penyelidikan membawa tim polisi ke AR (35), salah satu pengedar narkoba terbesar di wilayah Jakarta.

“Pada tanggal 29 September 2024, kami berhasil menangkap AR di sebuah hotel di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Barat. Dari penangkapan tersebut kami memperoleh barang bukti berupa sabu dengan berat 90,49 gram,” kata Muhammad Rasid AKP.

Penangkapan AR merupakan salah satu pencapaian paling signifikan dalam operasi ini, mengingat perannya sebagai dealer utama dalam jaringan.

Tak berhenti sampai disitu, dua hari kemudian tepatnya 30 September 2024, tim Polsek Johar Baru kembali melakukan penangkapan.

Kali ini tersangka berinisial AA (40) ditangkap di kawasan Tana Tinggi dengan membawa sabu seberat 10,36 gram.

Terakhir, di hari yang sama, tersangka A (30) juga ditangkap di Kota Chikini dengan barang bukti sabu seberat 1,92 gram dalam beberapa paket kecil.

Kepala Badan Reserse Kriminal AKP Muhammad Rasid menegaskan, polisi tidak berhenti hanya pada penangkapan para tersangka tersebut.

Tim Kepolisian Johor Bahru masih melanjutkan penyelidikan untuk membongkar jaringan distribusi yang lebih besar, mengingat tersangka yang ditangkap adalah pedagang yang menerima pasokan dari pengedar narkoba besar.

“Jaringan ini terus kami kembangkan. Semua tersangka beroperasi sebagai pengedar narkoba di wilayah Johor Bahru dan kami yakin ada jaringan yang lebih besar di baliknya. “Operasi ini masih berjalan,” tegas AKP Muhammad Rasid.

Keempat tersangka yang ditangkap kini tengah menghadapi proses hukum lebih lanjut. Materi perkaranya disiapkan untuk diserahkan ke kejaksaan tanpa ancaman hukuman ringan. Para tersangka dijerat Pasal 114 Ayat (2) dan Ayat (2) Pasal 112 Undang-Undang RI Nomor 35 tentang Narkotika Tahun 2009.

Ancaman hukuman bagi pelaku peredaran narkoba terancam hukuman hingga 12 tahun penjara.

Kapolsek Johar Baru, Kompol Saiful Anwar menegaskan, operasi penggerebekan narkoba ini merupakan bagian dari komitmen kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah pusat Jakarta, khususnya Johar Baru.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas peran aktifnya dalam memberikan informasi.

“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam memerangi narkoba di wilayah Johor Bahru. Kami akan terus mengejar dealer yang lebih besar, dan kami mengapresiasi partisipasi masyarakat dalam membantu kami mengungkap kasus ini. Terima kasih atas dukungannya, pungkas Kompol Saiful Anwar.

Dengan operasi ini, kepolisian Johor Bahru berharap dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi peredaran narkoba di wilayahnya dan melanjutkan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas narkoba.

Halaman berikutnya

Penangkapan AR merupakan salah satu pencapaian paling signifikan dalam operasi ini, mengingat perannya sebagai dealer utama dalam jaringan.



Sumber