Isi surat wasiat Unnes, mahasiswa yang gantung diri di sebuah kos di Semarang

Jumat, 4 Oktober 2024 – 11:45 WIB

Semarang, VIVA – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) gantung diri di kamarnya di Desa Sekaran, Kecamatan Gununjati, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga:

Seorang remaja putri asal Jakarta tewas terjatuh dari lantai 3 Gaia Mall Kubu Raya

Ketua RT setempat Suratman mengatakan, pelajar tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Kamis, 3 Oktober 2024, sekitar pukul 18.00 WIB.

Sedangkan berdasarkan keterangan salah satu tetangga kamar kos, korban dikenal sebagai orang yang tidak suka berkomunikasi alias tertutup. Ia mengatakan, biasanya hanya terdengar suara dari dalam kamar kos korban permainan.

Baca juga:

Konten Terbaik: Konten Menyentuh Hati, Tabrakan Land Cruiser Dengan Truk yang Fatal


Sumber: VIVA.co.id/Andrew Tito

“Kami jarang berkomunikasi,” kata salah satu tetangga pesantren korban, dikutip dari pemberitaan tvOnenews, Jumat, 4 Oktober 2024.

Baca juga:

Isinya adalah wasiat sepenuh hati dari orang tua bayi terlantar di Jagakarsa

Penghuni kos mengaku kaget saat mendengar kabar meninggalnya korban. Mereka tak menyangka korban memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Kabar bunuh diri di jejaring sosial pun menjadi pusat perhatian. Misalnya di X (Twitter) beredar surat wasiat yang sepertinya sudah ditulis korban sebelum akhir hayatnya. Surat tersebut berisi tanda tangan dan tulisan tangan korban “September 2024”.

Isi surat wasiat korban adalah sebagai berikut:

“Kepada orang tuaku yang aku sayangi (kalau aku bilang sayang, tapi malah menimbulkan petaka, segera lari dan bunuh diri)”

“Terima kasih sudah membesarkanku selama 20 tahun ini, terima kasih atas cinta yang begitu besar, maaf harus membalas cintamu dengan ini”

“Untuk orang lain yang menyayangiku seperti Kak Ani dan orang lain kalau ada. Terima kasih untuk semuanya, kamu memang yang terbaik”

“Doa terbaik untuk kalian semua. Tak perlu menangis karena aku adalah produk gagal yang tak pantas untuk ditangisi. Ungkapkan saja rasa benci dan marahmu, atau kalian senang sumber masalahnya akhirnya hilang? haha,”

“Tolong benci aku seumur hidupmu, aku minta maaf telah membuatmu malu,

“maaf aku bunuh diri” inilah isi wasiat korban.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Gunung Pati. Kapolsek Gunung Pati Kompol Agung Raharjo mengatakan, pihaknya sedang mendalami kasus tersebut dan mempersiapkan penyidikan.

“Kami sudah menyelesaikan TKP (TKP) dan evakuasi jenazah korban bunuh diri,” kata Agung.

Informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan hal yang sama. Jika Anda mengalami depresi hingga ingin bunuh diri, segeralah mencari pertolongan pada orang yang dapat membantu Anda, misalnya psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa.

Halaman selanjutnya

Isi surat wasiat korban adalah sebagai berikut:

Halaman selanjutnya



Sumber