Memadukan tradisi dan modernitas, koleksi batik Amanda Hartanto untuk generasi baru

Jumat, 4 Oktober 2024 – 21:52 WIB

Jakarta, VIVA – Perayaan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober merupakan momen penting dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia. Sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa, batik tidak hanya sekedar kain, namun juga merupakan ekspresi seni dan jati diri bangsa yang patut dibanggakan. Dalam kesempatan tersebut, Amanda Hartanto, desainer tekstil ternama, menampilkan koleksi terbarunya yang bertajuk “5 Senses of Batik”.

Baca juga:

Pesona batik Indonesia memasuki pasar global dengan teknologi e-commerce

Amanda Hartanto yang telah berkecimpung di dunia batik selama lebih dari sepuluh tahun, dikenal karena kepiawaiannya memadukan estetika batik tradisional dengan sentuhan modern. Pindah lagi, oke?

Melalui labelnya Amanda Hartanto Batik (AHB), ia menciptakan beragam koleksi batik yang memadukan desain kontemporer dengan keanggunan pola tradisional. Dalam karyanya, Amanda tidak hanya menggunakan batik, namun juga menggunakan teknik tekstil lainnya seperti lurik, shibori, dan tenun tangan.

Baca juga:

Demonstrasi Warisan Budaya Tak Benda Gambuh dari Kunjungan Delegasi Indonesia ke Bali Study of Gateways 2024

“Batik bukan sekedar kain, setiap karya mempunyai makna dan filosofi yang dalam. “Proses produksi yang rumit menjadi salah satu keindahan batik yang patut diapresiasi,” kata Amanda yang koleksi terbarunya terinspirasi dari batik Pekalongan.

Baca juga:

Menghidupkan tradisi Batak, film “Tulang Belulang Tulang” menjadi pusat perhatian

Koleksi batik 5 indera menampilkan beragam motif yang menggambarkan kebahagiaan melalui motif bunga cerah yang mencerminkan semangat berani. Koleksi ini juga menggunakan motif Hong Bird yang merupakan simbol keberuntungan dan kestabilan, khususnya bagi wanita yang memakai kain ini. Melalui koleksinya, AHB mengajak masyarakat untuk mencintai dan melestarikan warisan batik, khususnya batik Pekalongan.

Menurut Amanda, batik Pekalongan kaya akan pengaruh budaya asing, seperti India dan Tiongkok, yang masuk melalui para pedagang. Hal inilah yang menginspirasinya untuk menghadirkan kembali batik Pekalongan dengan nuansa modern, memadukan motif tradisional dengan corak AHB.

Dalam rangka Hari Batik Nasional, AHB berkolaborasi dengan DORE by LeTAO menampilkan instalasi seni rancangan Prolog Design bertajuk “The 5 Senses of Batik”. Instalasi ini menawarkan pengalaman multisensori dimana pengunjung dapat merasakan membatik melalui panca indera: sentuhan, penglihatan, pendengaran, rasa dan penciuman. Para tamu juga disuguhi kue Batik Day DORE dan malam istimewa lilin batik yang memenuhi ruang pameran SEMAJA.

Instalasi tersebut juga menampilkan audio visual berupa suara ASMR dari proses pembuatan batik dan menampilkan manekin berhiaskan bunga sebagai ilustrasi pola batik. Selain itu, kue-kue bermotif batik juga dipajang sehingga menciptakan pengalaman visual dan emosional yang unik.

Amanda berharap melalui acara ini, generasi muda dan tua dapat belajar, mengapresiasi, dan merasa bangga dalam memakai batik.

“Batik merupakan bagian penting dari budaya bangsa yang perlu dilestarikan,” kata Amanda.

Amanda juga berharap kerjasama ini dapat menjadi contoh bagaimana kolaborasi antar pelaku industri dapat memberikan dampak positif.

“Kita tidak bisa lari begitu saja. “Untuk mencapai tujuan besar, kita harus bekerja sama dan saling mendukung,” ujarnya.

Halaman selanjutnya

Sumber: Batik Amanda Hartanto



Sumber