Minggu, 6 Oktober 2024 – 06:10 WIB
Moskow, VIVA – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu 5 Oktober 2024 menyatakan mendukung penangguhan transfer senjata ke Israel yang digunakan dalam operasi militer di Gaza, dan menyebut tindakan ini sebagai prioritas untuk mengurangi ketegangan di kawasan.
Baca juga:
Komandan Hamas dan keluarganya tewas dalam serangan Israel di Lebanon Utara
“Saya yakin mulai hari ini, prioritasnya adalah kembali ke solusi politik [dalam konflik] dan menghentikan pasokan senjata untuk operasi militer di Jalur Gaza. Prancis tidak menyediakannya [dengan senjata]. “Selain itu, prioritas kami saat ini adalah menghindari eskalasi,” kata Macron kepada radio Perancis Inter.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerang Israel dari Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 1.100 orang – militer dan warga sipil – dan menyandera banyak orang.
Baca juga:
Jokowi mengatakan dialog bisa menjadi kunci pencegahan konflik di Timur Tengah
Sebagai tanggapan, Israel memberlakukan blokade penuh terhadap Gaza dan melancarkan pemboman besar-besaran dan serangan militer terhadap daerah kantong Palestina.
Baca juga:
HUT TNI ke-79, Peralihan Kepemimpinan dan Identifikasi Indonesia Emas
Kementerian Kesehatan daerah kantong ini menyebutkan, jumlah korban serangan Israel di Jalur Gaza sejak awal konflik mencapai 41.825 orang, dan lebih dari 96.900 orang luka-luka. (semut)
Israel mencari bantuan dari mitra regionalnya untuk menanggapi serangan Iran
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merencanakan tanggapan serius dan ekstensif terhadap serangan Iran dan mengandalkan bantuan dari mitra di kawasan.
VIVA.co.id
5 Oktober 2024