10 sinyal bahaya! Apakah Anda berada dalam hubungan yang beracun?

VIVA – Pernahkah Anda merasa bahwa hubungan yang Anda jalani lebih membuat Anda stres daripada kebahagiaan? Mungkin Anda berada dalam hubungan yang beracun! Hubungan yang sehat harus saling mendukung, namun sayangnya, tidak semua hubungan berjalan seperti itu. Dalam beberapa kasus, hubungan bisa menjadi tidak sehat, atau malah beracun.

Baca juga:

Untung dari Bisnis Makanan Sehat: Berikut 7 Tips Memulainya!

Hubungan yang beracun adalah situasi di mana salah satu atau kedua belah pihak mengalami lebih banyak emosi negatif dibandingkan emosi positif. Biasanya, hubungan ini dapat memengaruhi kesehatan mental, fisik, dan emosional seseorang. Namun, masalahnya adalah banyak orang tidak menyadari bahwa mereka berada dalam hubungan yang tidak sehat, karena sinyalnya bisa tidak kentara dan perlahan-lahan merusak.

Mari kita lihat 10 tanda peringatan yang mungkin mengindikasikan Anda berada dalam hubungan yang beracun.

Baca juga:

Makan! Cara Efektif Gen Z Mengatasi Kelemahan di Tempat Kerja Agar Tetap Efektif

1. Manipulasi emosional

Salah satu ciri utama hubungan beracun adalah manipulasi emosional. Manipulasi ini bisa sangat halus sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya pada awalnya. Pasangan Anda menggunakan emosi dan perasaan Anda untuk memanipulasi situasi dan mendapatkan apa yang diinginkannya.

Baca juga:

Siklus Penyembuhan: Melepaskan Batin Anak untuk Gen Z

Misalnya, mereka mungkin membuat Anda merasa bersalah ketika Anda melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak salah. Mereka mungkin berperan sebagai “korban” dalam setiap konflik dan membuat Anda merasa bahwa semuanya adalah kesalahan Anda. Kalau kamu sering merasa bersalah padahal sebenarnya belum berbuat apa-apa, waspadalah, ini tandanya manipulasi emosi!

2. Kurangnya dukungan

Dalam hubungan yang sehat, pasangan saling mendukung untuk mencapai tujuan dan impian bersama. Namun, dalam hubungan yang beracun, dukungan seperti ini sering kali kurang. Pasangan Anda mungkin sering meremehkan atau bahkan mencemooh impian dan tujuan yang ingin Anda capai.

Misalnya, saat Anda membicarakan rencana masa depan atau sesuatu yang ingin Anda coba, pasangan Anda mungkin akan melontarkan komentar negatif atau mencoba mengecilkan hati Anda. Jika Anda merasa pasangan tidak mendukung dan sering kali membuat Anda merasa kurang penting, ini merupakan sinyal jelas bahwa hubungan tersebut beracun.

3. Kritik yang berlebihan dan menghina

Kritik yang membangun itu sehat dalam suatu hubungan. Namun, dalam hubungan yang beracun, kritik justru digunakan untuk mempermalukan dan melemahkan kepercayaan diri Anda. Terlalu banyak kritik dan sikap merendahkan bisa membuat Anda merasa tidak berharga.

Pasangan yang beracun biasanya melakukan kesalahan dalam segala hal yang Anda lakukan, sekecil apa pun. Mereka mungkin mengkritik penampilan Anda, cara Anda berbicara, dan bahkan keputusan kecil yang Anda buat. Akibatnya, Anda mungkin merasa tidak pernah cukup.

4. Ketidakadilan dalam pengambilan keputusan

Kompromi penting dalam hubungan yang sehat. Keduanya harus berperan setara dalam mengambil keputusan, baik besar maupun kecil. Namun, dalam hubungan yang beracun, keputusan sering kali diambil secara sepihak oleh salah satu pihak.

Misalnya, pasangan Anda selalu memaksakan kehendaknya tanpa mempertimbangkan keinginan Anda. Entah itu tentang tempat makan, rencana liburan, atau hal-hal yang lebih besar seperti pekerjaan dan tempat tinggal, Anda mungkin merasa suara Anda tidak pernah didengar. Jika pasangan Anda terus-menerus membuat keputusan yang tidak dapat didamaikan, itu adalah tanda bahaya besar.

5. Kecemburuan yang tidak sehat

Kecemburuan adalah hal yang wajar dalam suatu hubungan, namun bila rasa cemburu menjadi berlebihan dan tidak sehat, hal itu bisa menjadi masalah besar. Pasangan yang beracun sering kali merasa cemburu dan posesif secara tidak wajar. Mereka mungkin curiga terhadap setiap hubungan Anda dengan orang lain, bahkan teman atau keluarga.

Misalnya, jika pasangan Anda sering mengecek ponsel tanpa izin atau marah-marah saat berbicara dengan teman lawan jenis, ini adalah tanda-tanda rasa cemburu yang berlebihan. Kecemburuan yang tidak sehat dapat menyebabkan kendali berlebihan dan perasaan tidak aman dalam hubungan.

6. Terlalu banyak kendali

Hubungan yang beracun sering kali ditandai dengan keinginan untuk mengontrol setiap aspek kehidupan pasangan. Pasangan Anda mungkin mencoba mencari tahu apa yang Anda lakukan, dengan siapa Anda bergaul, dan bahkan apa yang Anda kenakan. Mereka bisa membuat Anda merasa bahwa setiap tindakan Anda harus sesuai dengan keinginan mereka.

Misalnya, jika pasangan Anda melarang Anda bertemu dengan teman-teman tertentu atau terus-menerus ingin mengetahui setiap detail aktivitas Anda sehari-hari, ini adalah bentuk kontrol yang berlebihan. Hubungan yang sehat harus memberikan kebebasan dan ruang pribadi bagi setiap individu.

7. Komunikasi yang tidak sehat

Komunikasi adalah fondasi dari setiap hubungan yang sukses. Namun dalam hubungan yang beracun, komunikasi seringkali tidak sehat. Pasangan Anda mungkin kesulitan berdiskusi, cenderung menghindari percakapan penting, atau bahkan menggunakan kekerasan verbal selama konflik.

Anda mungkin telah mencoba membicarakan suatu masalah tetapi diabaikan atau ditanggapi dengan kemarahan. Ini adalah bentuk komunikasi yang tidak sehat dan dapat merusak hubungan jangka panjang. Jika pasangan Anda tidak bisa berbicara secara dewasa dan terbuka, ini tandanya hubungan Anda sedang dalam masalah.

8. Isolasi sosial

Salah satu tanda bahaya terbesar dalam hubungan yang beracun adalah ketika pasangan Anda mencoba mengisolasi Anda dari orang lain. Mereka dapat menghalangi Anda bertemu teman atau keluarga dan lambat laun membuat Anda merasa ditarik dari lingkaran pergaulan.

Pasangan yang beracun mungkin mengatakan bahwa teman atau keluarga Anda tidak baik untuk Anda atau membuat Anda merasa bersalah saat menghabiskan waktu bersama orang lain. Jika Anda kehilangan koneksi sosial yang penting karena pasangan Anda, ini pertanda bahwa hubungan tersebut dalam bahaya.

9. Pencahayaan gas

Gaslighting adalah suatu bentuk manipulasi di mana pasangan Anda membuat Anda meragukan realitas atau ingatan Anda sendiri. Mereka sering memutarbalikkan fakta atau membuat Anda merasa salah, meskipun Anda yakin dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Contoh gaslighting adalah ketika pasangan mengatakan, “Kamu terlalu sensitif,” atau “Itu tidak pernah terjadi,” padahal Anda mengingatnya dengan jelas. Jika Anda sering merasa bingung atau mulai ragu pada diri sendiri karena pasangan, bisa jadi Anda menjadi korban burnout.

10. Pelecehan fisik atau verbal

Tanda paling jelas dari hubungan yang beracun adalah kekerasan, baik fisik maupun verbal. Pelecehan fisik memang sangat berbahaya, namun kekerasan verbal juga bisa sama menyakitkannya. Pasangan yang beracun mungkin sering membentak, menghina, atau menggunakan kata-kata kasar untuk merendahkan Anda.

Jika Anda pernah merasa terancam secara fisik atau verbal, ini adalah tanda paling serius bahwa Anda harus segera keluar dari hubungan tersebut. Hubungan yang sehat tidak pernah melibatkan kekerasan apa pun.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas dalam hubungan Anda, tunggu apa lagi! Hubungan yang sehat adalah tentang saling mendukung, bukan saling menyakiti. Jangan ragu, entah itu dengan berdiskusi dengan pasangan, mencari bantuan teman atau keluarga, atau bahkan berkonsultasi dengan ahlinya.

Ingat, Anda berhak merasa aman dan bahagia dalam hubungan Anda! Jangan biarkan diri Anda terjebak dalam hubungan beracun yang hanya mendatangkan kesakitan. Sudah waktunya bagi Anda untuk mengendalikan kebahagiaan Anda sendiri. Lakukan perubahan yang diperlukan mulai hari ini.

Jika Anda memerlukan bimbingan tambahan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor hubungan. Anda berhak dicintai dengan cara yang benar!

Generasi Z, hati-hati! Strategi mengatasi pembelian impulsif saat stres demi kesehatan finansial

Temukan cara efektif untuk melawan pembelian impulsif saat stres, terutama untuk Gen Z. Pelajari penyebab, dampak, dan strategi pengelolaan keuangan yang cerdas.

img_title

VIVA.co.id

7 Oktober 2024



Sumber