Prabowo Disarankan Tak Ganti Kapolri di Awal Pemerintahannya, Ini Alasannya

Jakarta, VIVA – Pendiri Haider Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi menyarankan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto tetap mempertahankan Jenderal Listo Sigit Prabowo sebagai Kapolri saat resmi menjadi Presiden Republik Indonesia. Haidar menuturkan, awal kepemimpinan, khususnya tahun pertama, dengan momen-momen serius.

Baca juga:

Prabowo bilang dia sangat pro bisnis dan sangat pro rakyat Hashim: Ekonomi Pancasila berada di tengah-tengah

Oleh karena itu, demi menjaga stabilitas nasional, Prabowo diperkirakan akan tetap mempertahankan Jenderal Listo Sigit di Kapolri. Haidar pun menyebut sejumlah alasan Jenderal Listyo Sigit harus dipertahankan sebagai Kapolri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pertama, alasan ekonomi. Beberapa indikator saat ini menunjukkan adanya permasalahan perekonomian yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional, kata Haider Alvi dalam keterangannya, Senin, 7 Oktober 2024.

Baca juga:

Hashim yakin program pangan gratis yang diusung Prabowo akan berdampak besar terhadap perekonomian

Di antara indikator tersebut, jumlah pengangguran terbuka (PHK) pada September 2024 meningkat menjadi 52 ribu 993 orang atau 25,3 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meningkat 42 ribu 277 orang atau 14,6 persen, dibandingkan Agustus 2024. 2024 mencapai 46 ribu 240 orang.

Baca juga:

Kenaikan pangkat besar-besaran di Polri, 7 perwira senior naik pangkat menjadi Irjen Pol bintang dua

Selanjutnya, jumlah penduduk kelas menengah yang menopang perekonomian nasional mengalami penurunan sebesar 16,53 persen dalam lima tahun terakhir. Dari 57,33 juta orang pada tahun 2019 menjadi 47,85 juta orang pada tahun 2024. Menurunnya jumlah kelas menengah mungkin disebabkan oleh kenaikan kelas atau justru penurunan kelas.

Namun, Haider Alvi melihat penurunan kelas menengah kemungkinan besar terjadi karena jumlah PHK yang semakin meningkat.

“Jika PHK tinggi dan standar masyarakat turun, kemungkinan besar daya beli mereka juga akan turun secara signifikan, padahal harga barang relatif terjangkau. Dengan kata lain, masyarakat tidak lagi punya uang, meski harga sedang rendah.— Haider Alvi menjelaskan.

Untuk itu, ia menilai penurunan daya beli masyarakat berdampak serius pada deflasi yang menjadi indikator selanjutnya. Indonesia mencatat deflasi selama lima bulan berturut-turut pada Mei hingga September 2024 masing-masing sebesar (0,03 persen), (0,08 persen), (0,18 persen), (0,03 persen), dan (0,12 persen). Terakhir kali Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut adalah pada tahun 1999.

Kedua, alasan sosial. Data menunjukkan tingginya angka kriminalitas akan menjadi ancaman serius terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, kata Haidar Alvi.

Kondisi perekonomian yang buruk menimbulkan permasalahan sosial yang kompleks dan beraneka ragam. Selain pengangguran dan kemiskinan, yang tidak kalah pentingnya adalah kriminalitas.

Menurut Pusat Informasi Kejahatan Nasional, peningkatan kejahatan sebesar 33,13 persen. Dari 326.804 kasus pada tahun 2022 menjadi 435.086 kasus pada tahun 2023.

Global Organized Crime Index menyebutkan Indonesia menempati peringkat ke-21 dalam daftar negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia. Peningkatan angka kejahatan tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di kawasan ASEAN, Asia bahkan dunia.

Menurut Haidar Alvi, tren kejahatan regional dan global yang cenderung meningkat berkontribusi terhadap peningkatan angka kejahatan nasional.

Ketiga, alasan politik. Baru beberapa minggu setelah pelantikan presiden dan wakil presiden, ada program besar Pilkada Serentak 2024. Pergantian pimpinan Polri dikhawatirkan akan membawa dampak buruk. berdampak pada efektivitas dan efisiensi Polri dalam menyelenggarakan pesta demokrasi,” kata Haider Alvi.

Ke depan, tugas Polri akan semakin berat karena di sisi lain terdapat permasalahan sosial ekonomi yang berpotensi menjadi bom waktu dan sewaktu-waktu bisa meledak. Permasalahan serius ini hanya bisa diatasi secara optimal melalui struktur Polri yang kuat dari atas hingga bawah.

Pada pemilu presiden dan legislatif Februari 2024, peran Polri dinilai terbaik. Pemilu ini terbukti jauh lebih aman dan damai dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Hal serupa diharapkan terjadi pada pilkada serentak.

Keempat, alasan geologis, khususnya ancaman gempa megathrust yang tentunya berdampak multilateral dan mengancam stabilitas nasional, lanjut Haidar Alvi.

Menurut BMKG, gempa kuat di Indonesia hanya terjadi satu kali saja. Tidak hanya berpotensi menimbulkan tsunami, kerusakan luas, dan lebih banyak korban jiwa, namun juga rusaknya infrastruktur. Namun, terdapat konflik ekonomi yang luar biasa, krisis kemanusiaan, dan perubahan sosial dan politik.

Kelima, alasan kinerja. Unggulnya kinerja Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo tercermin dari konsistensi antara hasil riset internal Polri, lembaga riset nasional bahkan internasional. ,” imbuh Haydar Alvi.

Hasil survei Puslitbang Polri menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Polri meningkat sebesar 4,79 persen. Dari 80,98 persen pada tahun 2020 menjadi 85,77 persen pada tahun 2023.

Hasil survei litbang independen Kompas menunjukkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap aktivitas Polri pada 2023 mencapai 87,8 persen. Kemudian, pada pertengahan tahun 2024, Polri akan menjadi lembaga penegak hukum yang akan menampilkan citra positif di hadapan Kejaksaan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sedangkan hasil riset lembaga internasional pada tahun 2023 menunjukkan Polri naik 21 pangkat dibandingkan sebelumnya. Dari level 84 ke peringkat 63.

Studi tersebut dilakukan oleh International Police Science Association (IPSA) bekerja sama dengan Institute for Economics and Peace (IEP). IPSA dan IEP mengukur kemampuan kepolisian suatu negara dalam menjaga keselamatan anggotanya, serta keselamatan dan ketertiban masyarakat.

Keenam, alasan inovasi dan kemajuan. Dari gagasan Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo, telah tercipta sebuah warisan bagi kelompok rentan yang berguna bagi masyarakat dan juga bagi pegawainya, ucap Haidar Alvi.

Inovasi dan pengembangan yang dicapai antara lain adalah pembentukan Departemen Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPO).

Dengan adanya Badan PPA/PPO diharapkan penanganan perkara yang melibatkan perempuan dan anak, baik sebagai korban, saksi maupun pelaku, akan lebih baik dan komprehensif sehingga hak mereka atas keadilan terpenuhi.

Selain itu, peluang bagi polwan untuk mengembangkan karirnya dalam konteks regulasi gender di Polri juga semakin luas. Selain jumlahnya yang sedikit, sebelumnya tidak banyak jenderal polisi wanita yang berkesempatan memimpin Polri.

Berkat kebijakan Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo, penyandang disabilitas kini bisa menjadi anggota Polri dengan cara khusus.

Ketujuh, alasannya adalah usia. Jenderal Listo Sigit Prabowo, Kapolri, baru memasuki usia pensiun pada tahun 2027. Artinya, masa kerjanya masih sangat panjang, kata Haidar Alvi.

Pendiri Haider Alvi Institute (HAI), R. Haider Alvi

Pendiri Haider Alvi Institute (HAI), R. Haider Alvi

Ia menegaskan, rugi besar jika kita meredupkan sinar cemerlangnya dengan pensiun dini atau mengangkatnya menjadi menteri atau pimpinan lembaga.

Posisi Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo adalah ‘tempat yang tepat, orang yang tepat, dan waktu yang tepat’, pungkas Haydar Alvi.

Halaman selanjutnya

“Jika PHK tinggi dan standar masyarakat turun, kemungkinan besar daya beli mereka juga akan turun secara signifikan, padahal harga barang relatif terjangkau. Dengan kata lain, masyarakat tidak lagi punya uang, meski harga sedang rendah.— Haider Alvi menjelaskan.

Halaman selanjutnya



Sumber