Empu Maulano mengungkap tanda-tanda kematian, posisi di dua wilayah tersebut semakin memburuk.

Kamis, 10 Oktober 2024 – 05:00 WIB

Jakarta, VIVA – Setiap orang yang hidup pasti akan mati. Sebelum meninggalkan dunia yang fana ini, tentunya kita sebagai manusia mempersiapkan diri. Sampai hari kiamat, amal kita lebih sedikit dibandingkan dosa-dosa yang kita lakukan semasa hidup.

Baca juga:

Virus: Pengendara sepeda motor ditilang dari ETLE karena Ustoz Mawlano tidak memakai helm saat menjadi pembonceng

Terkait kematian, para kerabat pasti akan mewaspadai beberapa tanda kematian kerabatnya. Biasanya gejala ini baru dirasakan sesaat setelah kematian kerabat kita.

Mereka yang meninggal dikatakan menunjukkan gejala 40 hari sebelum meninggal. Yuk lanjutkan browsing artikel selengkapnya di bawah ini.

Baca juga:

Para pedagang berharap Vahono-Nurul membawa perubahan positif bagi masyarakat

Namun Ustad Maulana konon mengatakan, sebenarnya tanda-tanda kematian seseorang sudah bisa terlihat tiga tahun sebelumnya.

Baca juga:

Sesi terakhir Majelis Nasional, pembahasan amandemen kelima konstitusi

“Tanda kematian tidak lebih dari tiga tahun makan. Setiap tahun (tanda kematian juga muncul)” ujarnya mengutip dari video klip yang diunggah akun gosip tersebut @rumpi_gosip.

Khatib yang akrab disapa Jamoa oh Jamoa ini lebih lanjut mengungkapkan, tanda-tanda kepergian mereka juga akan semakin terasa pada H-100.

Dikatakannya, pada 100 hari sebelum kematian, setiap setelah Ashar, mereka merasakan getaran di perutnya.

“Setelah 100 hari, 100 hari setelah Ashar ada polanya, sudah ada getaran di perutnya. Setelah 40 hari (kamu melihat tandanya), 7 hari (kamu melihat tandanya),” dia menjelaskan.

Berdasarkan pengalaman meninggalkan istri, terdapat beberapa tanda kematian istri, seperti perubahan pada dahi dan perubahan pada kulit.

“Paling gampang kalau ada hari istri saya meninggal dini hari, saya lihat istri saya sampai jam 5 pagi ya. Jadi di sini ada tanda-tanda di dahi, kalau disuruh pasien , usap kulitnya .kita usap kulitnya, kalau masih bunyi aman “Jadi keringat, air mata lengket atau asin di dalamnya”. dia menjelaskan.

Tak hanya itu, beberapa hari sebelum kematian seseorang, telinga bagian atas mengecil sehingga menyebabkan posisi hidung menjadi lebih rendah.

Lalu lidahnya diangkat ke langit-langit, kalau masih mulus dan aman. Ciri terakhir telinga (telinga atas) turun, dan sehari kemudian. Hidung agak bengkok turun sedikit, itu saja . lanjutnya.

Halaman selanjutnya

Dikatakannya, pada 100 hari sebelum kematian, setiap setelah Ashar, mereka merasakan getaran di perutnya.

Berjuang dan Menyerah, Kisah Dibalik Lagu Keterpaksaan karya Brenda Ivabelle



Sumber