Kebakaran hebat melanda 100 pintu rumah kontrakan di Tambora, kerusakan mencapai Rp 2,3 miliar

Jumat, 11 Oktober 2024 – 16:05 WIB

Jakarta — Pada Jumat, 11 Oktober 2024, terjadi kebakaran besar di kawasan padat penduduk di kawasan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.

Baca juga:

Mobil Alphard terbakar habis usai serangkaian kecelakaan di Kapuk Muara, Jakarta Utara

Peristiwa tersebut membakar hingga 100 rumah kontrakan dan menimbulkan kerugian sebesar Rp 2,3 miliar.

Pemilik deretan rumah petak tersebut diketahui bernama X. Sukana.

Baca juga:

Lahan seluas 6 hektare terbakar di kawasan Gunung Rinjani

“Api melalap rumah warga, khususnya rumah kontrakan yang memiliki 100 pintu,” kata Syarifudin, Kepala Operasional (Casiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat.

Contoh kebakaran.

Foto:

  • VIVA/Willibrodus (Jakarta)

Baca juga:

SDN 01 Cempaka Baru terbakar, 14 mobil pemadam dikerahkan

Ia menambahkan, kejadian ini terjadi di lingkungan yang sangat padat penduduk dan mempercepat penyebaran api.

Lokasi pasti kebakaran berada di Jalan Jembatan Besi 11, RW 04, Tambora, Jakarta Barat. Api dengan cepat melahap bangunan yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar.

Penyebab awal kebakaran diyakini karena masalah listrik, namun penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang masih terus dilakukan.

Informasi kebakaran diterima petugas pada pukul 10.41 WIB.

Hanya enam menit setelah menerima panggilan tersebut, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan mulai melakukan upaya pemadaman pada pukul 10.47 WIB.

Tindakan segera ini bertujuan untuk memadamkan api yang sudah semakin membesar.

“Saat pertama kali diketahui api, api sudah berkobar di lantai tiga gedung dan warga langsung menghubungi petugas untuk meminta pertolongan. Api membesar dengan cepat karena sebagian besar bangunan di sekitarnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar, kata Syarifudin.

Hingga pukul 11.29 WIB, petugas masih berupaya memadamkan sisa api dan menyelesaikan proses pendinginan.

Langkah ini dilakukan dengan cara membuang bahan yang mudah terbakar agar benar-benar padam dan tidak muncul kembali.

Proses pendinginan dan penyisiran titik panas merupakan langkah penting dalam mencegah potensi kebakaran yang dapat menimbulkan kebakaran lebih lanjut.

Kondisi api masih dalam kategori kuning, artinya ada kemungkinan kebakaran kecil dapat terjadi kembali, kata Sirifudin.

22 mobil pemadam kebakaran dan 110 karyawan telah dikerahkan untuk menghilangkan situasi ini.

Petugas pemadam kebakaran juga harus memperhitungkan kondisi pemukiman yang sangat padat sehingga akses menuju lokasi kebakaran sangat sulit bagi kendaraan besar.

Luas lahan yang terbakar mencapai 912 meter persegi dan sebagian besar merupakan rumah kontrakan.

Dampak kebakaran ini sangat besar terutama bagi warga yang tinggal di rumah kontrakan tersebut.

Menurut laporan jarak jauh, sekitar 60 keluarga yang terdiri dari 150 orang kehilangan rumah mereka dalam kebakaran ini.

“Jumlah kerugian materi diperkirakan mencapai Rp2,3 miliar, namun angka tersebut mungkin bertambah seiring dengan proses pendataan,” kata Syarifudin.

Halaman selanjutnya

Hanya enam menit setelah menerima panggilan tersebut, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan mulai melakukan upaya pemadaman pada pukul 10.47 WIB.

Halaman selanjutnya



Sumber