Menlu Retno menyebutkan 79 WNI dievakuasi dari Lebanon, sedangkan 85 lainnya memilih menetap.

Jumat, 11 Oktober 2024 – 13:29 WIB

Jakarta – 14 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Lebanon mendarat di Indonesia pada Kamis, 10 Oktober 2024 malam. Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Baca juga:

Seorang anggota Parlemen Spanyol menyebut Israel sebagai “negara teroris” setelah penembakan pasukan UNIFIL

Kedatangan 14 WNI tersebut menambah daftar WNI yang berhasil dievakuasi dari Lebanon menjadi 79 orang.

Retno Marsudi melaporkan, ada 14 WNI yang dievakuasi melalui udara pada gelombang keenam dan diberangkatkan pada 9 Oktober. Mereka terbang dari Beirut menggunakan rute Beirut, Jeddah, Dubai dan kemudian Jakarta.

Baca juga:

Israel Serang Prajurit TNI di Lebanon, Menlu Retno Beri Ultimatum Keras kepada Israel

Gelombang keenam meninggalkan Beirut pada 9 Oktober untuk 14 WNI dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 10 Oktober, kata Retno dalam keterangan video, Jumat, 11 Oktober 2024.

Menlu RI menyampaikan, berdasarkan catatan KBRI Beirut, jumlah WNI yang saat ini berada di Lebanon berjumlah 85 orang. Mereka merupakan warga negara Indonesia yang menikah dengan warga negara Lebanon dan saat ini belum mau hengkang.

Baca juga:

Israel menyerang pasukan TNI di Lebanon, PBB mengatakan keamanan UNIFIL ‘semakin terancam’

Dengan demikian, WNI yang berhasil dievakuasi pada 10 Oktober sebanyak 79 WNI + 1 WNA yang merupakan pasangan WNI, kata Retno.

Sebelumnya, 13 WNI telah dievakuasi pada gelombang pertama pada 10 Agustus lalu. Sebanyak tujuh WNI dibuntuti setelah gelombang kedua pada 18 Agustus.

Kemudian pada 28 Agustus, lima WNI kembali dievakuasi pada gelombang ketiga. Seluruh WNI dievakuasi melalui udara pada tiga gelombang pertama.

Menyusul eskalasi serangan Israel pada 27 September, jumlah WNI yang meminta evakuasi pun meningkat.

Sebanyak 40 orang, terbagi dalam dua gelombang yakni gelombang keempat dan kelima, berangkat setelah pendaratan. Opsi jalur darat dipilih karena sulit dioperasikan di banyak jalur udara.

Sebanyak 20 WNI meninggalkan Beirut pada 2 Oktober gelombang keempat. Kemudian diikuti 20 WNI dan 1 WNA pada gelombang kelima pada 3 Oktober.

Kedua gelombang ini menggunakan jalur darat yaitu Beirut, Damaskus, Amman kemudian terbang dari Amman menuju Jakarta. Sebanyak 40 WNI dan satu WNA tiba dengan selamat di Indonesia pada 7 Oktober.

Halaman selanjutnya

Kemudian pada 28 Agustus, lima WNI kembali dievakuasi pada gelombang ketiga. Seluruh WNI dievakuasi melalui udara pada tiga gelombang pertama.



Sumber