10 Tahun Jokowi, Ini Capaian Hilirisasi Nikel dan Potensinya di 7 Provinsi RI

Jakarta – Selama 10 tahun pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat agresif dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA), khususnya sektor mineral di Tanah Air. Jokowi mengetahui besarnya potensi sumber daya alam Indonesia yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Baca juga:

Paling terkenal: Duel maut pelajar SMA, penangkapan anggota DPRD, dan selebritis penyebar konten asusila

Nikel menjadi contoh aksi nyata Jokowi dalam mengelola potensi hilirisasi Indonesia yang sangat besar, selain tembaga, bauksit, alumunium, dan emas. Nikel, komoditas dengan nomor atom 28, kini digunakan dalam aplikasi industri modern, termasuk untuk kendaraan listrik atau mobil listrik (EV).

Jejak nikel dapat ditemukan dalam segala hal mulai dari produksi baja tahan karat hingga baterai mobil listrik, sehingga permintaan diperkirakan akan meningkat seiring dengan perkembangan teknologi di masa depan. Potensi inilah yang membuat Jokowi berhasil mengubah kondisi sebelumnya dimana Indonesia hanya mengekspor nikel senilai US$1,1 miliar.

Baca juga:

Jokowi Mampir ke Beauty Shop di TEI 2024, Demi Mbak Iriana?

Presiden Jokowi meresmikan produksi pabrik baja PT Freeport Indonesia

Foto:

  • Dokter. Biro Pers Sekretariat Presiden

Setelah ekspor bijih nikel untuk pengolahan dalam negeri dihentikan, ekspor nikel Indonesia meningkat 18 kali lipat menjadi US$20,8 miliar. Bijih nikel dalam negeri kini dibutuhkan untuk menyuplai smelter di dalam negeri sebagai langkah hilirisasi.

Baca juga:

Investasi 10 tahun Jokowi di bidang kelapa sawit di Indonesia mencapai ratusan triliun

Melihat peningkatan pendapatan pemerintah yang cukup signifikan dari kegiatan hilirisasi nikel, timbul pertanyaan, seberapa besar potensi nikel yang dimiliki Indonesia?

Berikut daftar 7 daerah potensial penghasil nikel di Tanah Air:

1. Sulawesi Tenggara

Tambang seluas 3.283,64 km2 di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, merupakan kawasan sumber daya nikel terpenting di Indonesia. Dengan luas pertambangan 198.624,66 hektare (barang) di Sultra menjadikannya sentra utama industri nikel Tanah Air.

Beberapa kabupaten lain yang memiliki sumber daya nikel, seperti Latambaga, Wolo, Tangertada, Baula, Vatubanga, Vundukalo dan Pomalaa, juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan nasional. Hak ini berkaitan dengan peningkatan pendapatan daerah serta penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

2. Sulawesi Selatan

Tambang nikel PT Vale Indonesia di Sorawako, Sulawesi Selatan seluas 198.624,66 hektar. Pemain besar industri nikel nasional menguasai lahan pertambangan seluas 70.984.000 hektar di Desa Magani, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luvu Timur, Sulawesi Selatan.

Operasional PT Vale Indonesia juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Sulawesi Selatan dengan menciptakan ribuan lapangan kerja dan merangsang pembangunan infrastruktur di wilayah sekitar tambang.

3. Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah merupakan provinsi pertambangan nikel terbesar ketiga di Indonesia, terletak di Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 61.841,29 km2, berpusat di Kabupaten Morowali, disusul wilayah Pesisir, Bahadopi, dan Petasiya Timur.

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dikenal sebagai salah satu pemain nikel di Indonesia yang mengelola lahan pertambangan seluas 115.397,37 hektar sehingga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan lapangan kerja di Sulawesi Tengah.

Bahkan, kawasan jalur produsen ini tidak hanya fokus pada penambangan nikel saja, namun juga berupaya mengembangkan industri hilir dengan membangun smelter dan pabrik pengolahan nikel untuk meningkatkan nilai tambah produk nikel asal Indonesia.

4.Maluku Utara

Operasi penambangan di Maluku Utara dulunya mengekspor bijih nikel.

Operasi penambangan di Maluku Utara dulunya mengekspor bijih nikel.

Kabupaten Maba, Wasile dan Halmahera Timur, Maluku Utara, punya potensi nikel berikutnya di Indonesia. Dengan peralatan pengolahan sumber daya alam yang canggih, Maluku Utara menjadi salah satu pusat industri pertambangan terpenting di kawasan timur Indonesia.

Data pemerintah mencatat keberadaan 12 perusahaan pertambangan di Maluku Utara dengan total luas pertambangan nikel 156.197,04 ha.

5.Maluku

Maluku memiliki wilayah pertambangan seluas 4.389 ha yang mengandung komoditas nikel, tembaga, emas, mika, pasir kuarsa, batu bara, dan batu kapur.

6. Papua

Kabupaten Kolaka, Papua, memiliki wilayah pertambangan nikel seluas 16.470 hektar dan merupakan salah satu daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia. Selain nikel, sumber daya alam Cenderawasih lainnya juga berupa emas, tembaga, besi, minyak bumi, dan gas alam.

7. Papua Barat

Papua Barat/Ilustrasi.

Papua Barat/Ilustrasi.

Foto:

  • FOTO ANTARA/Alha Mulalinda

Pulau Gag di Papua Barat memiliki potensi nikel yang cukup besar, selain potensi lainnya seperti di sektor perkebunan, hasil hutan, dan ekowisata. Meski masih sebatas tahap eksplorasi dan observasi, namun luas produksi nikel tercatat 22.636 hektar, sehingga mempunyai peluang besar bagi pengembangan industri nikel di masa depan.

Halaman berikutnya

1. Sulawesi Tenggara

PSMS seri Sriwijaya FC, manajemen wasit protes



Sumber