M. Kodari mengapresiasi tindakan Panglima TNI yang menggelar turnamen catur bersama para aktivis

Minggu, 13 Oktober 2024 – 13:12 WIB

Jakarta – Ketua Dewan Pertimbangan Forum Aktivis Nasional (FAN) M. Kodari memuji turnamen catur Piala Panglima TNI dalam rangka HUT TNI ke-79. Menurut Qadari, turnamen catur ini menunjukkan besarnya animo Panglima TNI Jenderal Agus Subianto terhadap kegiatan sosial.

Baca juga:

Setelah menjadi sasaran tentara Israel, mengapa pasukan UNIFIL tidak berperang melawan mereka?

Qadari pun mengaku sudah membaca biografi Panglima TNI. Dari sana, Qadari mengetahui bahwa sejak menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Dandim) Solo, Agus Subianto dikenal sebagai prajurit yang dekat dengan masyarakat.

“Karena Pak Agus adalah prajurit yang memulai dari bawah dan saya membaca biografinya saat menjalankan tugas dari Dandim di Solo, maka salah satu pendekatan utamanya adalah banyak berkomunikasi dengan masyarakat dan menurut saya suasana sosialnya. dimutasi dari Pak Agus Subianto sampai menjadi Panglima TNI,” kata Qadari, Minggu 13 Oktober 2024.

Baca juga:

TNI dan Aktivis Gelar Turnamen Catur, Mayjen Agus Hadi: Kami Ingin Dekat dengan Rakyat

Perlombaan catur memperebutkan piala Panglima TNI

TNI di bawah kepemimpinan Agus, kata Qadari, berhasil menjaga tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kondisi dan situasi politik yang kita memasuki tahun politik yang masih stabil.

Baca juga:

Yonif 6 Habema perkuat program Papua Cerdas untuk anak-anak di kampung Muara

“Dan kami melihat di bawah kepemimpinan Pak Agus, situasi dan kondisi keamanan kita cukup baik, termasuk pada masa pemilu, dan tingkat penilaian positif masyarakat terhadap TNI terus menjadikan TNI sebagai institusi tertinggi di antara berbagai institusi di Indonesia,” kata Qadari.

“Saya pikir hari ini adalah contoh bagaimana Anda bisa mencapai tingkat kepercayaan yang tinggi karena hubungan dengan publik dilakukan secara langsung,” tambah Qadari.

Menurut Qadari, Kongres Nasional Aktivis selalu bersinggungan dengan berbagai kalangan dan elemen masyarakat. “Mengingat momentum HUT TNI, FAN bersinergi menyelenggarakan turnamen catur dalam rangka Piala Panglima TNI,” kata Qadari.

Qadari mengatakan, acara kompetisi ini sengaja diadakan karena sebagian besar aktivis dan masyarakat menggemari catur. Selain itu, mempunyai makna mendalam dan nilai sosial yang tinggi.

“Selain sangat populer di kalangan aktivis, catur juga digemari berbagai kalangan, dan semboyan catur adalah ‘Gens Una Sumus’ yang artinya kita satu keluarga,” lanjutnya.

Qadari menambahkan, bermula dari filosofi kekeluargaan catur, momentum HUT TNI ke-79 dimanfaatkan untuk mempererat silaturahmi dan solidaritas antar aktivis dan TNI.

“Kebersamaan atau kekeluargaan itulah yang coba kita bangun sebagai aktivis dan juga bersama TNI,” ujarnya.

Qadari pun mengucapkan terima kasih karena turnamen ini mendapat sambutan baik dari antusias para aktivis yang berkumpul di Mabes TNI untuk memeriahkan acara dengan mengikuti acara tersebut.

Dan alhamdulillah banyak teman-teman aktivis yang datang ke Jilangkap hari ini. Saya sebelumnya pernah membaca berita ada penggerebekan aktivis di kantor TNI, tapi penggerebekan itu rupanya karena ingin ikut permainan catur, katanya. .

Qadari mengaku terpengaruh dengan keikutsertaan dalam turnamen catur ini. Sebab, dalam turnamen ini kekeluargaan sangat terlihat, tidak ada kesenjangan antara aktivis, masyarakat, dan TNI, semua berbaur dengan hangat dan penuh keakraban.

Makanya kita melihat keakraban antar kawan-kawan TNI karena ada yang bermain catur dengan teman-teman aktivis, kelompok biasa, dan pecatur junior, ”ujarnya.

Lebih lanjut Qadari mengatakan, acara semakin menarik dengan kehadiran Grandmaster Utut Adianto. Bahkan, ia menyaksikan Utut menunjukkan kebolehannya di penghujung turnamen, bersaing dengan 5 pecatur dengan nilai tertinggi sekaligus.

Ketua Dewan Pertimbangan Forum Aktivis Nasional (FAN) M

Ketua Dewan Pertimbangan Forum Aktivis Nasional (FAN) M

Kehadiran Utut, kata Qadari, juga memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi para pemain catur tentang cara bermain catur yang baik dan benar.

“Tidak hanya menutup acara, tapi juga bermain catur, mengajari peserta catur tentang jurus yang benar dan membagikan bingkisan berupa papan catur dari Pak Utut,” jelas Qadari.

Oleh karena itu acara hari ini sangat meriah dan suasana kekeluargaan benar-benar terbentuk, tutupnya.

Halaman berikutnya

Qadari mengatakan, acara kompetisi ini sengaja diadakan karena sebagian besar aktivis dan masyarakat menggemari catur. Selain itu, mempunyai makna mendalam dan nilai sosial yang tinggi.

Halaman berikutnya



Sumber