Menteri: Pariwisata dalam negeri di Indonesia tumbuh 19 persen

Minggu, 13 Oktober 2024 – 09:00 WIB

Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan kemajuan Indonesia di bidang pariwisata dunia.

Baca juga:

Indonesia dan Polandia menjalin kerja sama dalam pengembangan industri game

“Tren pariwisata saat ini semakin mengarah pada pengalaman yang personal, customized, lokal, dan berskala lebih kecil,” ujarnya saat acara ITO 2025 di Jakarta.

Menteri Uno menyatakan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia menunjukkan peningkatan yang positif.

Baca juga:

Sandiaga Uno Lebih Percaya Diri Dibandingkan Jabar dalam Promosi Pilkada Jakarta, Ini Alasannya!

Pada Januari-Agustus 2024, jumlah wisman mencapai 9,09 juta orang, meningkat 20,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga:

InJourney Catat Laba Bersih Rp 1,1 Triliun di Q3

Sedangkan total wisatawan nusantara (wisman) pada Januari-Agustus 2024 mencapai 5,99 juta orang, meningkat 19,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap pariwisata berkelanjutan sebagai masa depan sektor pariwisata.

“Hal ini sejalan dengan transformasi digital global yang harus dirangkul oleh para pelaku pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Menteri mencontohkan laporan World Economic Forum (WEF) yang diterbitkan pada 21 Mei 2024, Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan kinerja Travel and Tourism Development Index (TTDI) terbaik sejak tahun 2019, dengan peningkatan sebesar 4,5. persen dalam skornya.

“Indonesia kini berada di peringkat 22 dari 119 negara, mengungguli Belgia, peringkat 6 Asia Pasifik, dan peringkat 2 ASEAN. Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama penta-helix seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata,” kata Menteri Uno.

Ia menambahkan, “Tidak ada ruang untuk ragu dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari transformasi digital yang sedang berlangsung.”

Ia menekankan bahwa konsep ekonomi berkelanjutan, yang mencakup ekonomi biru, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular, menjadi semakin penting dari hari ke hari.

Ia melanjutkan, integrasi konsep Blue-Green-Economy (BGCE) dengan teknologi AI untuk menciptakan pariwisata ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan harus dilaksanakan tepat waktu.

Sementara itu, Direktur Riset Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustin Rahayu juga mencatat, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pengembangan destinasi pariwisata berkualitas sejalan dengan semakin meningkatnya prioritas pariwisata. pasar. untuk pariwisata berkelanjutan dan terbarukan.

“Meliputi perluasan pariwisata dengan fokus ekonomi biru, hijau, dan sirkular, termasuk membangun infrastruktur hijau untuk infrastruktur dasar dan pendukung pariwisata, serta peningkatan sumber daya manusia (SDM),” kata Rahayu.

Halaman berikutnya

Menteri mencontohkan laporan World Economic Forum (WEF) yang diterbitkan pada 21 Mei 2024, Indonesia masuk dalam 10 besar negara dengan kinerja Travel and Tourism Development Index (TTDI) terbaik sejak tahun 2019, dengan peningkatan sebesar 4,5. persen dalam skornya.

Bolak-balik informasi, Salim Nauderer terjebak pada bantahan soal isu perselingkuhan



Sumber