Ceramah Viral Guru Mengungkapkan Pacaran Remaja Adalah Pilihan Buruk, Demoralisasi Dan Mengganggu Pendidikan

Selasa, 15 Oktober 2024 – 02:30 WIB

Jakarta – Masa sekolah adalah masa dimana anak belajar tentang mata pelajaran dan cara berkomunikasi dengan orang lain. Kisah asmara jarang terjadi di sekolah, menyebabkan siswa saling jatuh cinta dan kemudian mulai berkencan di usia muda.

Baca juga:

Guru di Jepang juga bingung dengan 90+6=99

Faktanya, berkencan tidak selalu menyenangkan bagi semua orang. Ada konflik antar pasangan, sedangkan siswa sekolah mempunyai tanggung jawab sendiri dalam bersekolah. Alhasil, persoalan belajar menjadi berantakan karena terpengaruh masalah cinta atau patah hati.

Menurut seorang guru SMKN 1 Dawuan, Subang, Jawa Barat, bernama Hj. R. Eris Garini, S.Pd., MIKom, kondisi mental anak yang tidak bertemu semasa sekolah justru akan lebih sehat dibandingkan yang sudah mengenal cinta.

Baca juga:

Virus! Puluhan pengunjung terjun ke danau dari jembatan Taman Kadika Medan

“Anak-anak yang tidak sadar memilih pacaran di usia sekolah, mentalnya lebih sehat. Lihat saja kalian. Teman-teman kalian yang wajar pacaran, hanya mengeluh, sekedar bernapas, saling menjaga (rewel). Iya kan? Lebih sehat nak, , karena tidak banyak yang namanya distraksi. Begitulah percuma,” kata Ny. Eris Garini, S.Pd MIKom mengutip video TikTok @officialsmkn1dawuan, Senin 14 Oktober 2024.

Baca juga:

Pengendara yang juga anggota Therios-Rush Society meminta maaf karena lalai di jalan tol

Ketika anak sekolah yang tidak berpacaran hanya fokus pada pelajarannya, maka mereka akan lebih mudah menyerap ilmu pelajaran karena tidak ada gangguan lain. Anak-anak ini juga bisa mengasah kemampuannya tanpa harus memikirkan masalah dengan pacarnya.

Apalagi di zaman sekarang ini, cara anak muda berkencan begitu intim sehingga mereka suka membicarakan segala hal dalam hidup dan meminta pendapat atas keputusan yang diambilnya. Padahal, pada usia remaja seharusnya anak sudah bisa belajar mengambil keputusan sendiri untuk masa depannya.

“Sebaiknya kamu kembangkan karakter yang baik, karakter yang mandiri, karena meminta nasihat pacar itu baik, sama seperti atasanmu. Mandiri dalam mengambil keputusan ya, itu bagus untukku. Sesuai dengan kebutuhanku. Itu skill yang bagus untuk masa depanku,” katanya.

Tentang anak-anak yang akhirnya ingin menikah di usia muda. Kebanyakan orang merasa perlu segera mengkonfirmasi hubungannya dengan pacarnya agar bisa bertemu satu sama lain setiap hari.

Faktanya, keluarga lebih dari sekedar perasaan cinta. Nanti banyak cobaan, mulai dari mengurus rumah, anak, hingga keuangan yang berantakan. Jadi ini akan menjadi tamparan besar bagi siapa pun yang bermimpi menikah hanya karena cinta.

“Tubuh fisikmu, tubuh mentalmu, tubuh emosionalmu belum siap untuk berkeluarga. Apakah menurutmu cinta cukup untuk sebuah keluarga? Tidak. Cinta tidak bisa menyelesaikan semua masalahmu. Sebaliknya, kamu ingin menikah lebih muda. , ke Menurut kamu, menikah di usia muda itu mudah?

Halaman selanjutnya

“Sebaiknya kamu kembangkan karakter yang baik, karakter yang mandiri, karena meminta nasihat pacar itu baik, sama seperti atasanmu. Mandiri dalam mengambil keputusan ya, itu bagus untukku. Sesuai dengan kebutuhanku. Itu skill yang bagus untuk masa depanku,” katanya.



Sumber