Rabu, 16 Oktober 2024 – 05:49 WIB
Sumatera Utara, VIVA – Calon Gubernur Nomor 1 Sumut, Bobby Nasuyun menegaskan, pihaknya sedang menyiapkan program untuk memajukan UMKM di Sumut. Salah satunya dengan menjadikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sebagai pasar produk UMKM tersebut.
Baca juga:
PDIP pastikan Pramono Anung tetap maju di Pilgub Jakarta: masih ‘berjuang’ sebagai calon gubernur
Hal itu diungkapkan Bobby saat bertemu lebih dari seratus pengusaha dan mahasiswa asal Tebing Tinggi dalam acara bertajuk Entrepreneur Day di Cavan Coffee pada Senin, 14 Oktober 2024. Ia mengatakan, program ini ia terapkan saat menjabat Wali Kota Medan.
Di hadapan para pengusaha dan mahasiswa muda, Bobby menjelaskan apa yang dilakukannya untuk pengembangan UMKM di Kota Medan. Ia memanfaatkan anggaran makanan dan minuman Pemko Medan sebesar Rp60 miliar per tahun untuk memajukan UKM.
Baca juga:
Bagaimana Peru mendorong UMKM untuk go global
“Saya sudah membuat kebijakan setiap rapat Ketua OPD dan lain-lain bahwa makanan dan minuman harus diproduksi oleh pelaku UMKM. Saya tidak mau makanan atau minuman itu dibeli dari pedagang yang tokonya tersebar di wilayah Medan. Hanya ada satu Syaratnya, ini yang akan saya lakukan di Pemprov Sumut, ujarnya.
Baca juga:
Menurut relawan Suka Pro, warga Tana Abang Pramono-Rano ideal untuk Jakarta
Begitu pula bagi para pelaku UMKM di sektor pakaian jadi. Setiap hari Selasa, kata dia, para ASN yang berada di Balai Kota Medan mengenakan pakaian sederhana produk UMKM lokal. Selanjutnya Pemko Medan juga mendirikan Plaza UMKM yang menjual seluruh produk UMKM Kota Medan.
“Kualitas produk kami tidak kalah dengan yang lain. Saya pergi ke banyak daerah dan bertemu dengan banyak pelaku UKM. Tantangan yang mereka hadapi berkisar dari bantuan modal, pengemasan, pertumbuhan pasar, dan banyak lagi. Tantangan permodalan adalah hal biasa bagi mereka yang baru memulai. Sedangkan bagi yang ingin memulai, saya katakan segera lakukan. Jangan menunggu. “Saya yakin itu bisa dilakukan,” jelasnya.
Alasan program ini adalah mereka tidak membantu UMKM dalam hal modal usaha. Karena kalau modalnya diberikan, butuh waktu satu atau dua bulan karena barang tidak laku. Dengan begitu, pasar UMKM akan semakin jelas.
Selain itu, program tersebut juga secara tidak langsung memberikan kepastian berusaha kepada pelaku UKM. Produk mereka bisa dijual. “Dengan program ini, Pemkab, Pemkot, dan Pemprov Sumut harus menjadi pasar bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.
Pramono menjelaskan isi pembicaraannya dengan Prabowo
Politisi PDP Pramono Anung mengunjungi rumah Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta.
VIVA.co.id
15 Oktober 2024