Profil Nasriddin Umar, Calon Menteri Agama Kabinet Prabowo

Selasa, 15 Oktober 2024 – 10:26 WIB

Jakarta – Imam Besar Masjid Istiklal Nasoruddin Umar mengaku diminta Presiden RI terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk membantu kabinet pemerintahan lima tahun ke depan. Nasaruddin seperti diketahui merupakan Menteri Agama Republik Indonesia.

Baca juga:

Hari ini, Prabowo kembali mengundang calon menteri dan wakil menteri ke kabinetnya.

Nasaruddin menanggapi ajakan Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024.

“Saya sungguh terkejut Ya Saya tidak mengharapkan ini dan saya terkejut. Saya tidak pernah membayangkannya,” kata Nasoruddin.

Baca juga:

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menghadiri upacara pembukaan Prabowo-Gibran

Imam Besar Masjid Istiklal Nasaruddin Umar di kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara IV, Jakarta Selatan

“Saya kemarin kembali dari Nota Kesepahaman dengan Al-Azhar di Mesir. Tiba-tiba saya mendapat undangan dari presiden terpilih, Pak Prabowo, dan mereka meminta saya untuk membantunya pada periode berikutnya,” ujarnya.

Baca juga:

PDIP menyebut Megawati akan menghadiri acara pelantikan Prabowo-Gibran

Nasaruddin menolak berkomentar lebih jauh mengenai posisi menteri yang ditawarkan Prabowo. Namun ia mengatakan, tugas tersebut tidak jauh dari kesehariannya.

“Ya, menurutku begitu jauh dari kehidupan sehari-hari saya (bidang keagamaan)bagaimana caranya ya, nanti dia jelaskan. Tapi Alhamdulillah saya tidak merasakannya Saya bukan siapa-siapa ya, tambahnya.

Profil Nasariddin Umar

Berdasarkan laman Kementerian Agama, Selasa, 15 Oktober 2024, Nasoruddin Umar merupakan Imam Masjid Istiqlal kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 23 Juni 1959.

Putra dari Andi Muhammad Umar-Andi Bunga Tungke ini menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan Islam sejak dini. Citranya di masyarakat juga dikenal sebagai ulama yang visioner dan komprehensif.

Imam-khatib masjid

Imam-hatib masjid “Istiklal” Nasoriddin Umar

Nasoruddin Umar memperoleh gelar Sarjana Studi Islam dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin, Makassar. Setelah itu, ia memperoleh gelar Magister (S2) dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta.

Tak berhenti sampai di situ, ketertarikan Naser al-Din untuk memperdalam tafsir Al-Qur’an membawanya ke Universitas Al-Azhar di Mesir. Di sana, ia berhasil memperoleh gelar doktor pada tahun 1998 dengan tesis doktoralnya yang berjudul “Perspektif Gender dalam Al-Qur’an”.

Belajar di Mesir memberinya perspektif luas tentang Islam, yang kemudian membuatnya peka terhadap isu-isu sosial dan agama, termasuk toleransi dan kesetaraan.

Beberapa karya tulis Nasoruddin Umar yang paling terkenal adalah buku “Bukti Kesetaraan Gender dalam Islam”, “Keadilan Seksual dalam Perspektif Islam” dan buku lain berjudul “Tafsir Tematik Al-Qur’an”.

Nasriddin diangkat menjadi Wakil Menteri Agama pada 2011-2014 bersama Suryadharma Ali di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Imam-khatib masjid

Imam-hatib masjid “Istiklal” Nasoriddin Umar

Ia juga pernah mengemban amanah Mustasyar di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia pada 2015-2020.

Puncaknya, Nasariddin Umar dikukuhkan oleh Imam Besar Masjid Istiklal tahun 2016 di pemerintahan Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Luqman Hakim Saifuddin.

Halaman selanjutnya

Profil Nasariddin Umar

Halaman selanjutnya



Sumber