Profil dan Riwayat Sunarto, Ketua Mahkamah Agung yang baru

Kamis, 17 Oktober 2024 – 06:44 WIB

Jakarta – Sunarto yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Badan Kehakiman Mahkamah Agung (MA) resmi terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) menggantikan Sirifuddin.

Baca juga:

Dengan menyoroti PC Mardan Maming, Gerindra berharap MA menjadi benteng melawan mafia hukum.

Dalam pemilihan Ketua Hakim yang digelar pada Rabu 16 Oktober 2024 di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Sunarto berhasil mengalahkan calon lainnya yakni Haswandi, Soesilo, dan Julius.

Wakil Ketua Badan Kehakiman Mahkamah Agung itu berhasil memperoleh total 30 suara, lawannya Julius mendapat 7 suara, Hasvadi mendapat 4 suara, dan Soesilo mendapat 1 suara.

Baca juga:

Sebagai Ketua Mahkamah Agung, Sunarto diminta melaksanakan 4 visi dan misi Mahkamah.

Jumlah suara sah sebanyak 42 suara. Suara tidak sah sebanyak 2 suara. Sedangkan 1 suara tetap netral.

Profil dan rekaman lagu Sunarto

Baca juga:

Selaku Ketua MA, Sunarto membeberkan program pengabdian 100 hari

Berdasarkan catatan Kejaksaan Tinggi, Sunarto lahir di Sumenep pada 11 April 1959, menempuh pendidikan di Universitas Airlangga dan lulus pada tahun 1984.

Beliau kemudian melanjutkan pendidikan Magister Hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada tahun 2000, dan terakhir Sunarto memperoleh gelar PhD pada tahun 2012 dari Universitas Airlangga Surabaya.

Sunarto memulai karirnya sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada tahun 1986 dan menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Merauke pada tahun berikutnya.

Ia kemudian bertugas di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Blora, Pasuruan hingga Trengalek, dimana Sunarto menjadi Ketua PN pada tahun 2003.

Tak hanya pengalamannya di tingkat pengadilan negeri, karier Sunarto semakin menanjak saat ia diangkat menjadi Ketua Pengadilan Tinggi Gorontalo, sebelum direkrut ke Jakarta untuk menduduki jabatan Pengawas Pengadilan Tinggi (MA). Tubuh pada tahun 2006.

Di lembaga Mahkamah Agung, pada tahun 2013, selanjutnya diangkat menjadi ketua badan pengawas MA di bawah kepemimpinan Hatta Ali.

Meski sempat dua kali ditolak DPR sebagai calon Hakim Agung pada 2013-2014, Sunarto mampu membuktikan ketangguhannya dengan terpilih menjadi Hakim Agung pada 2015.

Kemudian pada tahun 2017, tepatnya pada 29 Maret 2017, ia diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas Mahkamah Agung, menggantikan Mohammad Sirifuddin yang terpilih menjadi Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Peradilan.

Sejak 23 Mei 2018, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial menggantikan H. Suvardi, Sh.H., M.H. yang memasuki masa pensiun.

Jabatan Wakil Ketua Mahkamah Agung akan berakhir pada 3 April 2023 seiring dengan pengambilan sumpah Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Peradilan.

Puncak karir Sunarto terjadi pada 16 Oktober 2024, ketika ia terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung melalui pemungutan suara hakim agung.

Sejarah Pendidikan Sunarto

  • Sarjana Hukum Universitas Unair Surabaya: 1984
  • Magister Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta: 2000
  • Doktor Ilmu Hukum Universitas Airlanga (Unair), Surabaya: 2012

Sejarah profesional Sunarto

  • Calon Hakim Pengadilan Negeri Surabaya dan Pembantu Bidang Kepegawaian: 1987
  • Hakim Pengadilan Negeri Merauke : 1987-1992
  • Hakim Pengadilan Negeri Blora : 1992-1998
  • Hakim Pengadilan Negeri Pasuruan : 1998-2003
  • Wakil Ketua Pengadilan Negeri Trengalek
  • Ketua Pengadilan Negeri Trengalek : 2003
  • Ketua Mahkamah Agung Gorontalo : 2005
  • Hakim Pengawas Mahkamah Agung (MA): 2006-2010
  • Inspektur Daerah MA II Badan Pengawas : 2010
  • Ketua Badan Pengawas MA : 2013
  • Hakim Mahkamah Agung : 2015
  • Ketua Majelis Pengawas Mahkamah Agung : 2017
  • Wakil Ketua Mahkamah Agung Non Yudisial : 2018
  • Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Peradilan
  • Ketua Mahkamah Agung: 2024

Halaman selanjutnya

Sunarto memulai karirnya sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada tahun 1986 dan menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Merauke pada tahun berikutnya.



Sumber